Selasa, 01 Juni 2010

Peran Guru Dalam Pendidikan Penjas

Pendidikan jasmani
SUHIRMAN








BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut perubahan disegala bidang yang terkadang tanpa kita sadari menimbulk.an permasalahan. Seperti halnya semua yang muncul di dunia disajikan dalam sebuah tatanan dialektik, begitu pula dengan
perkembangan teknologi yang muncul. Dari sekian bentuk kemajuan yang dicapai telah menawarkan berbagai bentuk kemudahan dan kenyamanan, namun disisi lain, hal itu merupakansaranayang menimbulkankerugian. . Mungkin tidak berleblhan ketika pemah suatu saat orang mengatakan bahwa profile orang dimasa depan cenderung mempunyai kepala yang relatif lebih besar, sedangkan badanya tidak berkembang. Bagaimana tidak? Jika saat ini, orang
cenderung lebih besar menggunakan aktifitas otak dibandingkan aktifitas fisiknya. Dengan adanya berbagai penemuan teknologi, telah menjadikan orang dalam posisi dimanjakan secara fisikoSaat ini orang hampir tidak perlu mengeluarkan energi yang terlalu besar untuk mencapai tempat kerjanya, mencuci, memasak, ataupun
menyetesaikan tuntutan pekerjaannya. Segata sesuatu sudah ada mesin yang bahkan sudah dilengkapi dengan sistem digital yang menjadikan segala sesuatunya bekerja secara otomatis, cepat dan efisien. Dalam perkembangannya, dunia teknologi temyata tidak hanya merambah pada dunia kerja dan dunia orang dewasa. Lebih lanjut dan tidak bisa dihindari, temyata perkembangan teknologi juga merambah pada dunia anak. Segala bentuk permainan
anak, saat ini temyata juga telah menjadi incaran bagi produsen teknologi sebagai pangsa yang cukup menjanjikan.Akibatnyasegals bentuk permainan yang dikawinkan dengan kemajuan teknologi muncul dan memenuhi ruang bermain anak. Dari Playstation, Game Wacth, sampai dunia tontonan televisi yang dipenuhi dengan filmfilm kartun berteknologi tinggi muncul sebagai sebuah eksistensi tersendiri dalam
dunia anak. Sayangnya, segala bentuk permainan maupun hiburan yang dimunculkan, sebagian besar hanya menjadikan anak cenderung pasif secara fisiko Bagi anak sendiri, dari segi kognitifini merupak.an suatu hat yang positif. Secara intelektual mereka bisa dikatakan menjadi generasi yang lebih cerdas dan cepat
tanggap dengan perkembangan teknologi. Namun disisi yang lain, perkembangan yang hanya mengacu pada satu ranah domain saja, tanpa adanya pengimbangan dari domain yang lain menjadikan ketidak harmonisan dari perkembangan anak itu sendiri. Menurut pendapat para ahli akhir-akhir ini, yang lebih berperan besar dalam
masa depan anak nantinya adalah faktor emosinal anak, bukan semata intelektual
dari anak. Tidak sekedar itu, dari beberapa data yang dihimpun menyatakan bahwa kita saat ini mendapati fenomena permasalahan yang terbalik dibandingkan zaman dahulu. Dulu mungkin kita disibukkan dengan permasalahan anak seputar kekurangan gizi, kurang vitamin, dan sebagainya. Lain halnya dengan sekarang. .Satu dari tiga anak di
Perkotaan cenderung obesitas.. Melihatgejalanya saat ini, masalah kegemukan pada anak cenderung meningkat. Menurut Survei Departemen .Kesehatan (1989: 1), sebanyak 0,77% anak mengalami obesitas. Pada 1992 meningkat menjadi 1,26% dan 4,58% pada 1999. Penelitian yang dilakukan pada 917 muridSD swasta faforitdi
Jakarta Selatan menunjukkan 20,9% anak-anak obesitas. Penelitian juga dilakukan di Semarang menunjukkan dari 1.730 anak SD, angka kejadian obesitas 12,1% dan berat badan lebih sebesar 9,1%. Dari penelitian tersebut bisa disimpulkan satu dari 3 anak sekarang ini mengalami obesitas. Semuanya terkait antara pemberian makan
yang salah, aktivitas fisik kurang dan malas bergerak. Asupan zat gizi yang relatif berlebih tanpa diimbangi dengan aktiftas yang sesuai guna membakar cadangan kalori, telah menjadikan penumpukan sumber energi
yang pada akhimya menjadikan anak cenderung kegemuk~mlobesitas. Lebih jauh Elliot dan Sanders (2005:1) mengemukakan bahwa, kebanyakan anak-anak yang pergi ke sekolah dengan naik kendaraan, terlalu banyak nonton TV, lebih banyak bermain di depan komputer, dan tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bermain
di luar, hanya akan mengalami sedikit pendidikan jasmani. Akibatnya anak menjadi
kurang aktif secara jasmani, cenderung kelebihan berat badan dan kegemukanl obesitas. Dan kita tahu bahwasanya obesitas merupakan kondisi yang kurang baik dalam fase perkembangan selain juga menjadikan anak re1atiflebih rentan terhadap penyakit. . Pertanyaan yang mucul kemudian adalah, bagaimana langkah selanjutnya untuk
mengatasi permasalahan ini, bahwa selain aktifitas anak yang sudah cenderung dipasifkan secara fisik oleh bentuk-bentuk permainan yang ada, sebagian besar waktunya lagi telah dihabiskan di sekolah? Mampukah sekolah dengan segala muatan yang ada di dalamnya membuat sebuah tawaran solusi terhadap permasalahan yang muncul diatas? Seandainya pertanyaan mau lebih dipersempit dan di fokuskan lagi maka akan berbunyi, "Apakah Pendidikan Jasmani dalam Sekolah Dasar mampu menanggulangi permasalahan anak sa at ini yang pada intinya disebabkan karena kekurangan gerak?".

B. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani transovarial PADA hakikatnya adalah Pendidikan Yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk Artikel menghasilkan perubahan holistik dalam Kualitas individu, dalam Hal Baik fisik, mental, emosional Permasalahan. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani memperlakukan sebagai Anak berlangganan My kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang Yang terpisah Dan Kualitas fisik mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. asithi kenyataannya, Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian Luas Yang sungguh. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Titik perhatiannya adalah peningkatan Gerak versi terbaru. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Lagi, penjas berkaitan Artikel Baru coal ANTARA Gerak versi terbaru Wilayah Dan Pendidikan Khusus Lebih Lainnya: coal USING perkembangan tubuh-fisik pikiran Artikel Baru Dan jiwanya. Fokusnya PADA pengaruh perkembangan fisik terhadap perkembangan pertumbuhan Aspek Wilayah Dan berbaring USING versi terbaru itulah Yang Unik menjadikannya. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Tidak Ada tunggal Lainnya seperti Pendidikan jasmani total Yang berkepentingan perkembangan bidang Artikel Baru versi terbaru.

Per definisi, pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Per definisi, Pendidikan jasmani diartikan Artikel Baru Dan berbagai ungkapan Kalimat Sama Namun esensinya., jika disimpulkan bermakna jelas yang, bahwa Pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk Artikel mengembangan keutuhan versi terbaru. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Dalam kaitan Suami diartikan bahwa tidak aktif fisik, mental Dan Aspek terkembangkan pun turut emosional, bahkan penekanan Artikel Baru Yang dalam: P. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Artikel Baru bidang berbaring, misalnya Pendidikan moral, Yang penekanannya-PADA perkembangan moral yang benar benar, tetapi tidak turut Aspek fisik terkembangkan, Baik secara Langsung Langsung Berbeda maupun tidak.
Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. KARENA Hasil-Hasil kependidikan USING Pendidikan jasmani tidak hanya terbatas PADA Manfaat penyempurnaan fisik semata Danijel tubuh, definisi penjas tidak hanya menunjuk PADA pengertian tradisional USING aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Kita harus ada posting Istilah PADA Pendidikan jasmani Yang lebih Luas bidang lebih abstrak dan, sebagai Satu transovarial pembentukan Kualitas pikiran Dan juga tubuh.
Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam 'pikiran dan tubuh' yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Suami jasmani karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam 'pikiran Pendidikan Dan tubuh Sungguh,' Yang mempengaruhi seluruh Aspek kehidupan seseorang Harian holistik. Pendekatan Suami tubuh-jiwanya termasuk pula penekanan PADA SIBOR kependidikan domain: psikomotor, kognitif, afektif Dan. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik 'diharapkan' pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano. Artikel Baru meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai transovarial menciptakan "tubuh Yang Baik bagi pikiran Tempat Danijel Artinya jiwanya.", Dalam tubuh Yang Baik 'diharapkan' pula terdapat jiwanya sehat yang, sejalan Artikel Baru pepatah Romawi Kuno: Men Sana di corporesano.
Kesatuan Jiwa dan Raga Kesatuan Jiwa Dan Raga
Salah satu pertanyaan sulit di sepanjang jaman adalah pemisahan antara jiwa dan raga atau tubuh. Salah Satu Pertanyaan sulit Di pemisahan Sepanjang Jaman ANTARA jiwanya adalah raga Dan Danijel tubuh. Kepercayaan umum menyatakan bahwa jiwa dan raga terpisah, dengan penekanan berlebihan pada satu sisi tertentu, disebut dualisme, yang mengarah pada penghormatan lebih pada jiwa, dan menempatkan kegiatan fisik secara lebih inferior. Kepercayaan Umum menyatakan bahwa jiwanya Dan Artikel Baru raga terpisah, penekanan berlebihan PADA Satu Sisi tertentu, disebut dualisme, Yang jiwanya lebih mengarah PADA PADA penghormatan dan Jaksa menempatkan kegiatan fisik secara lebih inferior.
Pandangan yang berbeda lahir dari filsafat monisme, yaitu suatu kepercayaan yang memenangkan kesatuan tubuh dan jiwa. Pandangan Yang berbeda lahir USING filsafat monisme, suatu kepercayaan Kronik Film Dan Yang jiwanya memenangkan kesatuan tubuh. Kita bisa melacak pandangan ini dari pandangan Athena Kuno, dengan konsepnya “jiwa yang baik di dalam raga yang baik.” Moto tersebut sering dipertimbangkan sebagai pernyataan ideal dari tujuan pendidikan jasmani tradisional: aktivitas fisik mengembangkan seluruh aspek dari tubuh; yaitu jiwa, tubuh, dan spirit. Kita Bisa melacak inisial USING pandangan pandangan Athena Kuno, konsepnya Artikel Baru "jiwanya raga Yang Baik Di dalam Yang Baik Dan." Moto tersebut sering dipertimbangkan sebagai pernyataan ideal USING tujuan Pendidikan jasmani tradisional mengembangkan aktivitas fisik: Aspek USING seluruh tubuh Kronik Film; jiwanya, tubuh, semangat. Tepatlah ungkapan Zeigler bahwa fokus dari bidang pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang mengembangkan, bukan semata-mata aktivitas fisik itu sendiri. Tepatlah ungkapan Zeigler bahwa FOKUS USING Pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik Yang mengembangkan bidang, untuk hubungi semata-mata aktivitas fisik ITU Sendiri. Selalu terdapat tujuan pengembangan manusia dalam program pendidikan jasmani. Selalu terdapat tujuan pengembangan versi terbaru program Pendidikan dalam jasmani.
Akan tetapi, pertanyaan nyata yang harus dikedepankan di sini bukanlah 'apakah kita percaya terhadap konsep holistik tentang pendidikan jasmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini bersifat dominan dalam masyarakat kita atau di antara pengemban tugas penjas sendiri? Akan tetapi, Nyata Pertanyaan Yang harus dikedepankan Di sini bukanlah 'apakah Kita percaya terhadap konsep holistik Tentang Pendidikan jasmani, tetapi, apakah konsep tersebut Suami saat bersifat dominan dalam Danijel Masyarakat Kita Di ANTARA pengemban tugas penjas Sendiri?
Dalam masyarakat sendiri, konsep dan kepercayaan terhadap pandangan dualisme di atas masih kuat berlaku. Dalam Masyarakat Sendiri, Dan konsep kepercayaan terhadap pandangan dualisme Di Atas masih kuat berlaku. Bahkan termasuk juga pada sebagian besar guru penjas sendiri, barangkali pandangan demikian masih kuat mengakar, entah akibat dari kurangnya pemahaman terhadap falsafah penjas sendiri, maupun karena kuatnya kepercayaan itu. Bahkan termasuk juga PADA Besar sebagian guru penjas Sendiri, kuat barangkali pandangan demikian masih mengakar, entah akibat USING kurangnya pemahaman terhadap falsafah penjas Sendiri, KARENA ITU maupun kepercayaan kuatnya. Yang pasti, masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani di sekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas di sekolahnya masih lebih banyak ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Yang Pasti, masih banyak guru penjas Yang Sangat jauh USING menyadari terhadap peranan jasmani Dan Fungsi Pendidikan Di Sekolah-Sekolah, sehingga pembelajaran penjas transovarial Di PADA sekolahnya masih lebih banyak ditekankan Program Yang Berat sebelah PADA Aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam kasus Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang labih baik, karena ironisnya, justru program pendidikan jasmani di kita malahan tidak ditekankan ke mana-mana. Bahkan, dalam kasus Indonesia, penekanan ITU Berat Yang masih dipandang labih Baik, KARENA ironisnya, justru program Pendidikan Di jasmani Kita malahan tidak ditekankan Ke mana-mana. Itu karena pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak penting sama sekali. KARENA ITU pandangan Yang sudah lebih parah, Yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak Penting sekali sama.
Nilai-nilai yang dikandung penjas untuk mengembangkan manusia utuh menyeluruh, sungguh masih jauh dari kesadaran dan pengakuan masyarakat kita. Nilai-value Yang dikandung penjas untuk Artikel mengembangkan versi terbaru utuh menyeluruh, sungguh masih jauh USING kesadaran pengakuan Dan Masyarakat Kita. Ini bersumber dan disebabkan oleh kenyataan pelaksanaan praktik penjas di lapangan. Suami bersumber Dan disebabkan Oleh kenyataan pelaksanaan praktik penjas Di lapangan. Teramat banyak kasus atau contoh di mana orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjuk pada kurang bernilai dan tidak seimbangnya program pendidikan jasmani di lapangan seperti yang dapat mereka lihat. Teramat banyak kasus Danijel Contoh Orang Di mana Danijel Manfaat menolak value positif USING penjas Artikel Baru menunjuk PADA Less bernilai Dan tidak seimbangnya program Pendidikan jasmani Di lapangan seperti Yang dapat mereka lihat. Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percayai dan apa yang kita praktikkan (gap antara teori dan praktek) adalah sebuah duri dalam bidang pendidikan jasmani kita. APA Perbedaan Danijel ANTARA kesenjangan Dan Yang Kita percayai APA praktikkan Kita yang (kesenjangan Teori Dan praktek) adalah bidang berlangganan My Duri dalam Pendidikan Kita ANTARA jasmani.
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga Pendidikan jasmani coal Artikel Baru Bermain Dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Dalam memahami Arti Pendidikan jasmani, Kita harus juga mempertimbangkan coal ANTARA bermain (bermain) Olahraga dan (olahraga), Istilah sebagai Yang lebih populer lebih dahulu Dan sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari akan keanaeragaman memahami Pemahaman guru tersebut membantu para Danijel peranan dalam Masyarakat. Syarat Dan Pendidikan jasmani secara lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Bermain PADA intinya adalah aktivitas Yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan bersifat fisikal Yang Yang tidak kompetitif meskipun, bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya. Bermain bukanlah berarti Olahraga Dan Pendidikan jasmani, meskipun elemen USING bermain dapat ditemukan dalam keduanya di.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Di pihak berbaring Olahraga adalah suatu bentuk bermain terorganisir Dan Yang bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Beberapa Ahli memandang bahwa semata-mata Olahraga suatu bentuk permainan Yang terorganisasi, Yang jasmani Istilah menempatkannya lebih dekat kepada Pendidikan. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Akan tetapi, pengujian Yang secara lebih cermat menunjukkan bahwa tradisional, Olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Ketika Kita menunjuk PADA Olahraga terorganisir sebagai aktivitas kompetitif yang, Kita mengartikannya bahwa aktivitas Kadar ITU Dan sudah diformalkan hingga disempurnakan tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk transovarial Dan Tetap Yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat. Peraturan, misalnya, Baik tertulis maupun Tak tertulis, digunakan Danijel dipakai dalam aktivitas tersebut dan Jaksa Danijel aturan prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali Atas kesepakatan * Semua Yang terlibat pihak.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Di Atas ITU * Semua pengertian, Olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Kita tidak dapat mengartikan Olahraga Tanpa memikirkan Kompetisi, sehingga Tanpa Kompetisi ITU, Olahraga berubah menjadi semata-mata bermain Danijel rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya. Bermain, karenanya PADA Satu saat menjadi Olahraga, tetapi sebaliknya, Olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; KARENA Aspek Penting hakikatnya kompetitif teramat dalam.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Di pihak berbaring, Pendidikan jasmani mengandung elemen Baik bermain maupun USING USING Olahraga, tetapi tidak berarti hanya Salah Satu saja, juga tidak selalu harus seimbang Danijel Di ANTARA keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Sebagaimana dimengerti USING Kata-katanya, Pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani Yang kependidikan memiliki tujuan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Pendidikan jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya Dan penjas dilaksanakan untuk Artikel mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan. Hal ITU Bisa tidak berlaku bagi bermain Dan Olahraga, dalam meskipun keduanya selalu digunakan transovarial kependidikan.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain, Olahraga Dan Pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk Gerakan dan, ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks Pendidikan jika digunakan untuk Artikel tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks menghibur Dan Tanpa adanya tujuan Pendidikan seperti, juga Olahraga Tetap eksis Tanpa Ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Misalnya, Olahraga profesional asam di (tengah wesel ekspor yang umumnya disebut athletics) dianggap tidak Punya MISI APA-APA kependidikan, tetapi Tetap disebut sebagai Olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Olahraga Dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk Artikel kepentingan kesenangan, kepentingan untuk Artikel Pendidikan, untuk Artikel Danijel Kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama. Kesenangan Pendidikan Dan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat Dan harus beriringan Bersama.
Lalu bagaimana dengan rekreasi dan dansa (dance)? Lalu bagaimana rekreasi Artikel Baru Dan dansa (dance)?
Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang. Para Ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk Artikel mengisi waktu senggang. Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi “penggunaan berharga dari waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh individu sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau membunuh waktu. Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi Salah Satu definisi "penggunaan berharga USING Luang waktu ITU." Pandangan Dalam, aktivitas diseleksi sebagai individu Oleh memperbaharui Syarat Dan perlu memprogram ulang kondisi fisik jiwanya, sehingga tidak berarti hanya membuang-Buang waktu Danijel membunuh waktu. Rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan sosial. Rekreasi adalah aktivitas menyehatkan Yang PADA Aspek fisik, sosial Dan mental. Jay B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari kerja, dan karenanya merupakan kebutuhan semua orang. Jay B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap USING Kerja dan Jaksa karenanya merupakan kebutuhan * Semua Orang.
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta kembali” (re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud karena 'menjauh' dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel Baru demikian, penekanan USING Nuansa rekreasi adalah dalam "mencipta Dilaporkan" (penciptaan kembali) Orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh jiwanya Dan Yang KARENA terwujud 'menjauh' USING Dan kondisi aktivitas rutin dalam kehidupan Yang menekan sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu senggang mereka. Landasan kependidikan USING rekreasi karenanya diangkat Dilaporkan terkini, sehingga sering diistilahkan Pendidikan Artikel Baru rekreasi, Yang mendidik tujuan utamanya adalah bagaimana Orang dalam memanfaatkan waktu senggang mereka.
Sedangkan dansa adalah aktivitas gerak ritmis yang biasanya dilakukan dengan iringan musik, kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkap atau ekspresi dari suatu lingkup budaya tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan memperoleh kesenangan, di samping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan pergaulan, di samping sebagai kegiatan yang menyehatkan. Sedangkan dansa adalah aktivitas Gerak ritmis Yang biasanya dilakukan iringan musik untuk Artikel, kadang dipandang sebagai alat ungkap Danijel berlangganan My ekspresi USING Budaya suatu lingkup tertentu, Yang PADA perkembangannya digunakan untuk Artikel Dan kesenangan memperoleh hiburan, asam di samping sebagai alat untuk Artikel menjalin KOMUNIKASI pergaulan dan, Di samping sebagai Yang kegiatan menyehatkan.
Di Amerika, dansa menjadi bagian dari program pendidikan jasmani, karena dipandang sebagai alat untuk membina perbendaharaan dan pengalaman gerak anak, di samping untuk meningkatkan kebugaran jasmani serta pewarisan nilai-nilai. Meskipun menjadi bagian penjas, dansa sendiri masih dianggap sebagai cabang dari seni. , Dansa menjadi Bagian tidak USING program Pendidikan jasmani Di tengah wesel ekspor, dipandang sebagai alat untuk Artikel KARENA membina perbendaharaan pengalaman Gerak Dan Anak, asam di samping meningkatkan kebugaran jasmani untuk Artikel pewarisan Permasalahan value-value menjadi. Penjas Bagian tidak Meskipun, dansa masih dianggap sebagai Sendiri cabang Seni USING. Kemungkinan bahwa dansa digunakan dalam penjas terutama karena hasilnya yang mampu mengembangkan orientasi gerak tubuh. Kemungkinan bahwa dansa digunakan dalam penjas terutama KARENA Yang hasilnya mampu mengembangkan orientasi Gerak tubuh. Bahkan ditengarai bahwa aspek seni dari dansa dipandang mampu mengurangi kecenderungan penjas agar tidak terlalu berorientasi kompetitif dengan memasukkan unsur estetikanya. Bahkan ditengarai bahwa Aspek Seni USING dansa dipandang mampu mengurangi kecenderungan penjas agar tidak terlalu berorientasi kompetitif Artikel Baru memasukkan unsur estetikanya. Jadi sifatnya untuk melengkapi fungsi dan peranan penjas dalam membentuk manusia yang utuh seperti diungkap di bagian-bagian awal naskah ini. Jadi sifatnya untuk Artikel melengkapi Syarat Dan penjas peranan dalam membentuk versi terbaru Yang utuh seperti diungkap di-Bagian tidak Mutasi Bagian tidak tahu apa pendapat naskah.
C. Tujuan Pendidikan Jasmani C. Tujuan Pendidikan jasmani
Apakah sebenarnya tujuan pendidikan jasmani? Apakah sebenarnya tujuan Pendidikan jasmani? Menjawab pertanyaan demikian, banyak guru yang masih berbeda pendapat. Menjawab Pertanyaan demikian, banyak guru Yang masih berbeda pendapat. Ada yang menjawab bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berolahraga. Ada Yang menjawab bahwa tujuannya adalah meningkatkan keterampilan Siswa untuk Artikel dalam berolahraga. Ada pula yang berpendapat, tujuannya adalah meningkatkan taraf kesehatan anak yang baik, dan tidak bisa disangkal pula pasti ada yang mengatakan, bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Ada pula Yang berpendapat, tujuannya adalah meningkatkan taraf Kesehatan Anak Yang Baik dan Jaksa tidak Bisa pula disangkal Pasti Ada Yang mengatakan bahwa, tujuan meningkatkan kebugaran jasmani Pendidikan jasmani adalah untuk Artikel. Kesemua jawaban di atas benar belaka. Kesemua Jawaban Di Atas benar Belaka. Hanya saja barangkali bisa dikatakan kurang lengkap, sebab yang paling penting dari kesemuanya itu tujuannya bersifat menyeluruh. Hanya saja barangkali Less Lengkap Bisa dikatakan, sebab Yang Penting pagar USING kesemuanya bersifat menyeluruh ITU tujuannya.
Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: Secara Sederhana Pendidikan, jasmani memberikan kesempatan kepada Siswa untuk Artikel:
• Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. Mengembangkan pengetahuan keterampilan Artikel Baru Dan Yang berkaitan aktivitas jasmani, perkembangan Estetika dan Jaksa perkembangan sosial.
• Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. Mengembangkan kepercayaan Diri Dan kemampuan untuk Artikel menguasai keterampilan Gerak ditempatkan akan keanaeragaman Yang mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
• Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. Dan Memperoleh mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk Artikel Yang melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien Dan terkendali.
• Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. Mengembangkan value-value Pribadi tidak aktif partisipasi dalam aktivitas jasmani Baik secara kelompok maupun Perorangan.
• Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani Yang mengembangkan keterampilan sosial Yang memungkinkan dapat berfungsi secara efektif Siswa dalam coal Orang antar.
• Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. Menikmati kesenangan keriangan Dan tidak aktif aktivitas jasmani, termasuk permainan Olahraga.
Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif. , Yang populer Maka yang bernuansa tujuan pembelajaran Pendidikan jasmani ITU harus mencakup terminologi dalam Diringkaskan dalam tujuan domain psikomotorik, domain kognitif dan Jaksa Tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perseptual motorik. Pengembangan domain psikomotorik secara Umum PADA doa dapat diarahkan tujuan utama, pertama mencapai perkembangan Aspek kebugaran jasmani, kedua dan, mencapai perkembangan Aspek perseptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu sendiri. Suami menegaskan bahwa pembelajaran Pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik mampu merangsang kemampuan kebugaran Yang jasmani Permasalahan sekaligus bersifat pembentukan penguasaan keterampilan Gerak ITU Sendiri.
Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Kebugaran jasmani merupakan Penting Aspek psikomotorik domain USING, Yang bertumpu PADA perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.) Konsentrasinya lebih banyak persoalan peningkatan efisiensi PADA Syarat Artikel Baru faal tubuh segala aspeknya sebagai berlangganan My sistem (misalnya sistem peredaran Darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.)
Dalam pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Dalam pengertian Resmi Yang lebih, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani inisial Artikel Baru konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal: kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot dan persendian); sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan yang melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, keseimbangan, dll. Keduanya dibedakan dalam Hal: kebugaran jasmani menunjuk PADA Aspek Kualitas organ tubuh dan-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot persendian Dan); sedangkan kebugaran motorik menekankan penampilan Aspek Yang melibatkan Kualitas Gerak Sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, keseimbangan, dll. Namun dalam naskah ini, penulis akan menggunakan konsep kebugaran jasmani tersebut untuk menunjuk pada keseluruhan aspek di atas. Namun dalam naskah inisial penulis, akan keanaeragaman menggunakan konsep kebugaran jasmani tersebut untuk Artikel menunjuk keseluruhan PADA Aspek Di Atas.
Pengembangan keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses mempersepsi rangsangan dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan diprogramkan sampai terjadinya respons berupa tindakan yang sesuai dengan rangsangan itu. Pengembangan keterampilan Gerak merujuk PADA transovarial Danijel penguasaan keterampilan suatu tugas Gerak Yang transovarial melibatkan mempersepsi rangsangan USING Luar, kemudian rangsangan ITU diprogramkan Dan diolah sampai terjadinya respons berupa tindakan ITU Yang Sesuai rangsangan Artikel Baru.
Penekanan proses pembelajarannya lebih banyak ditujukan pada proses perangsangan yang bervariasi, sehingga setiap kali anak selalu mengerahkan kemampuannya dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak. Penekanan transovarial pembelajarannya lebih banyak ditujukan PADA perangsangan bervariasi Yang transovarial, sehingga selalu terkait masih berlangsung Kali Anak kemampuannya dalam mengolah Informasi mengerahkan, ketika akan keanaeragaman menghasilkan Gerak. Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan. Cara untuk Artikel ITU, kepekaan sistem saraf Anak semakin dikembangkan.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif mencakup pengetahuan Tentang Fakta, konsep dan Jaksa lebih Penting Lagi adalah kemampuan memecahkan masalah Dan penalaran. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang. Aspek kognitif Pendidikan jasmani Dalam, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual-mata semata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala Gerak Dan prinsipnya, berkaitan Artikel Baru Yang termasuk landasan ilmiah jasmani Pendidikan Dan Olahraga Permasalahan Manfaat Luang waktu pengisian.
Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis Yang menjadi unsur kepribadian Yang Kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak. Tentang sikap sebagai kesiapan berbuat Yang perlu dikembangkan tetapi, Yang Penting Tidak lebih hanya konsep Diri Dan adalah komponen kepribadian Lainnya, seperti intelegensia emosional Dan watak. Konsep diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang kelebihannya. Konsep Diri Danijel PERSEPSI menyangkut penilaian seseorang kelebihannya Tentang Diri. Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak. Konsep Diri merupakan fondasi kepribadian Anak Dan Sangat diyakini kaitannya Ada Artikel Baru Dan perkembangan pertumbuhan mereka Penghasilan kena pajak Dewasa kelak.
Intelegensia emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan untuk berempati. Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam kehidupan sosial dan pencapaiannya untuk sukses hidup di masyarakat. Intelegensia emosional mencakup beberapa sifat Penting yakni, pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan dan Jaksa kemampuan untuk Artikel berempati emosi. Pengendalian Diri merupakan menyelaraskan Kualitas Pribadi Yang mampu pertimbangan akal Dan Yang Penting menjadi sifat dalam kehidupan sosial untuk Artikel pencapaiannya Sukses Dan Hidup Di Masyarakat. Demikian juga dengan ketekunan; tidak ada pekerjaan yang dapat dicapai dengan baik tanpa ada ketekunan. Demikian juga untuk Artikel ketekunan; tidak Ada pekerjaan dapat dicapai Artikel Baru Yang Baik Tanpa Ada ketekunan. Ini juga berlaku sama dengan kemampuan memotivasi diri, kemandirian untuk tidak selalu diawasi dalam menyelesaikan tugas apapun. Suami Sama juga berlaku untuk Artikel kemampuan memotivasi diri, kemandirian tidak selalu untuk Artikel diawasi dalam menyelesaikan tugas apapun.
Di lain pihak, kemampuan berempati merupakan kualitas pribadi yang mampu menempatkan diri di pihak orang lain, dengan mencoba mengetahui perasaan oran lain. Di pihak berbaring kemampuan, berempati merupakan Kualitas Pribadi Yang mampu menempatkan Diri Di pihak berbaring Orang, Artikel Baru mencoba mengetahui perasaan Roran berbaring. Karena itu pula empati disebut juga sebagai kecerdasan hubungan sosial. “Cubitlah diri kamu sendiri, sebelum mencubit orang lain. KARENA ITU EMPATI pula disebut juga sebagai kecerdasan sosial coal berbaring. "Cubitlah Diri Sendiri sebelum kamu, mencubit Orang. Niscaya kamu akan mengetahui, apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan pada orang lain,” merupakan kearifan leluhur, yang jika diperas maknanya, tidak lain adalah penekanan kemampuan berempati. Niscaya kamu akan keanaeragaman mengetahui, PADA APA Yang boleh Dan tidak boleh kamu lakukan Orang berbaring, "merupakan kearifan leluhur, Yang jika diperas maknanya, tidak berbaring penekanan kemampuan berempati adalah.
D. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak D. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Dunia Anak-anak Dunia adalah Yang Segar, Baru, senantiasa indah dan, keriangan Dan dipenuhi keajaiban. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Demikian Rachel Carson dalam berlangganan My ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan bahwa Dunia Kita Yang cemerlang bahkan ITU terenggut muram Hilang Dan Kita Dewasa sebelum.
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Dunia Anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman Yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan memperoleh pembinaan untuk Artikel. Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya. Bila guru Masuk Ke Dunia dalam ITU AGLOCO sedangkan, dapat membantu untuk Artikel Anak-anak mengembangkan pengetahuannya, kepekaan rasa hatinya mengasah Permasalahan memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Bermain adalah Dunia Anak. Sambil bermain mereka belajar. Belajar Sambil bermain mereka. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Dalam Hal Belajar, Anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya. Segala Macam dipelajarinya USING, menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai Benda Di Lingkungan sekitarnya. Bayangkan keceriaan yang didapatnya ketika ia menyadari baru saja menambah pengetahuan dan keterampilan. Bayangkan keceriaan Yang didapatnya ketika menyadari AGLOCO sedangkan untuk Artikel Dan keterampilan saja menambah pengetahuan. “Lihat, saya sudah bisa “ teriaknya kepada semua orang. "Lihat, Saya Bisa sudah" teriaknya kepada Orang * Semua.

Belajar dan keceriaan merupakan dua hal penting dalam masa kanak-kanak. Belajar Dan doa merupakan keceriaan Hal Penting dalam MASA Kanak-Kanak. Hal ini termasuk upaya mempelajari tubuhnya sendiri dan berbagai kemungkinan geraknya. Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal inisial termasuk upaya mempelajari tubuhnya Sendiri Dan berbagai kemungkinan geraknya Gerak adalah rangsangan. Utama bagi pertumbuhan Dan perkembangan Anak. Kian banyak ia bergerak, kian banyak hal yang ditemui dan dijelajahi. Kian banyak IA Bergerak, banyak ditemui Hal Yang Kian Dan dijelajahi. Kian baik pula kualitas pertumbuhannya. Kian Kualitas Baik pula pertumbuhannya.
Perhatikan tiga kata kunci di atas: gerak, gembira , dan belajar . Pendapatan Internet Layanan Internet key Tiga Kata Di Atas: Gerak, Kebun Binatang Gembiraloka Yogyakarta, Belajar Dan. Anak-anak suka bergerak dan suka belajar. Anak-anak Suka Suka Bergerak Dan Belajar. Perhatikan bagaimana anak-anak bermain di lapangan. Di sana akan tampak, mereka bergerak dengan keterlibatan yang total dan dipenuhi kegembiraan. Pendapatan Internet Layanan Internet bagaimana Anak-anak bermain Di Sana lapangan. Di akan keanaeragaman Tampak, mereka Bergerak Dan Artikel Baru Yang keterlibatan total dipenuhi kegembiraan. Bagi anak, gerak semata-mata untuk kesenangan, bukan di dorong oleh maksud dan tujuan tertentu. , Gerak-mata untuk Artikel kesenangan semata, untuk hubungi Di dorong Oleh Anak Bagi maksud Dan tujuan tertentu. Gerak adalah kebutuhan mutlak anak-anak. Gerak adalah kebutuhan mutlak Anak-anak.
Sayangnya, ketika usianya semakin meningkat, aktivitas anak-anak semakin berkurang. Sayangnya, ketika usianya semakin meningkat, aktivitas Anak-anak semakin berkurang. Ketika memasuki usia sekolah, ia belajar dengan cara yang berbeda. Mereka lebih banyak diminta duduk tenang untuk mendengarkan penjelasan guru tentang berbagai hal. Ketika memasuki Metode aktuarial Proyeksi Kredit Sekolah, AGLOCO sedangkan untuk Artikel Cara Belajar Yang lebih berbeda. Mereka banyak diminta untuk Artikel Duduk Tenang mendengarkan guru Penjelasan Tentang berbagai Hal. Lingkungan belajar pun semakin sempit, dibatasi oleh empat sisi dinding kelas yang membelenggu. Lingkungan Belajar pun semakin sempit, Empat Sisi Oleh Kelas dibatasi Dinding Yang membelenggu. Karena dipaksa untuk diam, dan mendengarkan orang lain berbicara, belajar tidak lagi menarik bagi anak. KARENA dipaksa untuk Artikel Diam, mendengarkan Dan Orang berbicara berbaring, Belajar Lagi tidak menarik bagi Anak. Keceriaan mereka terampas dan hilanglah sebagian “keajaiban” dunia anak-anak mereka. Keceriaan mereka terampas Dan hilanglah sebagian "keajaiban" Dunia Anak-anak mereka. Tidak heran bila anak merasa bahwa belajar ternyata kegiatan yang tidak menyenangkan. Tidak heran Bila Anak Belajar merasa bahwa ternyata kegiatan tidak menyenangkan yang.
E. Pentingnya Pendidikan Jasmani E. Pentingnya Pendidikan jasmani
Beban belajar di sekolah begitu berat dan menekan kebebasan anak untuk bergerak. Kebutuhan mereka akan gerak tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan waktu dan kesempatan. Beban Belajar Di Sekolah begitu Berat Dan Anak Bergerak menekan kebebasan mereka untuk Artikel. Kebutuhan akan keanaeragaman Gerak Bisa tidak terpenuhi keterbatasan KARENA Dan kesempatan waktu. Lingkungan sekolah tidak menyediakan wilayah yang menarik untuk dijelajahi. Lingkungan Sekolah tidak menyediakan Wilayah Yang menarik untuk Artikel dijelajahi. Penyelenggara pendidikan di sekolah yang lebih mengutamakan prestasi akademis, memberikan anak tugas-tugas belajar yang menumpuk. Penyelenggara Pendidikan Di Sekolah Yang lebih mengutamakan Prestasi akademis, memberikan tugas-tugas Anak Yang Belajar menumpuk.
Kehidupan sekolah yang demikian berkombinasi pula dengan kehidupan di rumah dan lingkungan luar sekolah. Kehidupan Sekolah Yang demikian berkombinasi pula kehidupan Artikel Baru Di Luar Lingkungan Rumah Dan Sekolah. Jika di sekolah anak kurang bergerak, di rumah keadaannya juga demikian. Jika Anak Sekolah Di Less Bergerak, asam di Rumah keadaannya juga demikian. Kemajuan teknologi yang dicapai pada saat ini, malah mengungkung anak-anak dalam lingkungan kurang gerak. Kemajuan Teknologi Yang dicapai PADA saat inisial, malah mengungkung Anak-anak dalam Lingkungan Less Gerak. Anak semakin asyik dengan kesenangannya seperti menonton TV atau bermain video game. Anak semakin Asyik Artikel Baru kesenangannya seperti menonton TV Danijel bermain permainan video. Tidak mengherankan bila ada kerisauan bahwa kebugaran anak-anak semakin menurun. Tidak mengherankan Bila Ada kerisauan bahwa kebugaran Anak-anak semakin menurun.
Dengan semakin rendahnya kebugaran jasmani, kian meningkat pula gejala penyakit hipokinetik (kurang gerak). Artikel Baru semakin rendahnya kebugaran jasmani, meningkat pula gejala penyakit Kian hipokinetik (Gerak Less). Kegemukan, tekanan darah tinggi, kencing manis, nyeri pinggang bagian bawah, adalah contoh dari penyakit kurang gerak . Akibatnya penyakit jantung tidak lagi menjadi monopoli orang dewasa, tetapi juga sudah menyerang anak-anak. Kegemukan, tekanan Darah Tinggi, kencing manis, Nyeri Bagian tidak Arus bawah pinggang, USING Contoh adalah penyakit Less Gerak penyakit. Akibatnya jantung tidak Lagi menjadi monopoli Orang Dewasa, tetapi juga sudah menyerang Anak-anak.
Sejalan dengan itu, pengetahuan dan kebiasaan makan yang buruk pun semakin memperparah masalah kesehatan yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Sejalan Artikel Baru ITU, Makan Dan Yang pengetahuan kebiasaan buruk pun semakin memperparah masalah Kesehatan Masyarakat Yang mengancam kesejahteraan. Dengan pola gizi yang berlebihan, para 'pemalas gerak' itu akan menimbun lemak dalam tubuhnya secara berlebihan. Artikel Baru POLA berlebihan gizi yang, para 'pemalas Gerak' akan keanaeragaman ITU menimbun lemak dalam tubuhnya secara berlebihan. Mereka menghadapkan diri mereka sendiri pada resiko penyakit degenaratif (menurunnya fungsi organ) yang semakin besar. Mereka menghadapkan mereka Diri Sendiri PADA resiko penyakit degenaratif (menurunnya Fungsi organ) Yang semakin Besar.
Pendidikan Jasmani tampil untuk mengatasi masalah tersebut sehingga kedudukannya dianggap penting. Pendidikan jasmani tampil untuk Artikel mengatasi masalah tersebut sehingga kedudukannya dianggap Penting. Melalui program yang direncanakan secara baik, anak-anak dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Yang tidak aktif program direncanakan secara Baik, Anak-Anak dilibatkan dalam kegiatan fisik intensitasnya Yang Tinggi. Pendidikan Jasmani juga tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada di sekitarnya dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat anak. Pendidikan jasmani juga menyediakan Ruang untuk Artikel Tetap Belajar menjelajahi Yang Ada Di Lingkungan sekitarnya Artikel Baru banyak mencoba, sehingga kegiatannya Tetap Sesuai minat Artikel Baru Anak. Lewat pendidikan jasmanilah anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh. Lewat jasmanilah Pendidikan Anak-anak menemukan saluran tepat untuk Artikel Yang Bergerak Bebas meraih Dilaporkan Dan keceriaannya, sambil terangsang perkembangan Yang bersifat menyeluruh.
Secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut: Secara Umum Manfaat, Pendidikan jasmani Di Sekolah mencakup sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak 1. Memenuhi kebutuhan akan keanaeragaman Gerak Anak
Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Pendidikan jasmani memang merupakan Dunia Anak-anak Dan Sesuai kebutuhan Artikel Baru Anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya untuk bergerak. Di dalamnya Anak-anak dapat bergembira Belajar sambil tidak aktif penyaluran hasratnya untuk Artikel Bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, kian besar kemaslahatannya bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri. Semakin terpenuhi kebutuhan akan keanaeragaman Gerak dalam MASA-MASA pertumbuhannya Kian, Besar kemaslahatannya bagi pertumbuhan Kualitas ITU Sendiri.
2. 2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya Mengenalkan Anak PADA Lingkungan Dan Potensi dirinya
Pendidikan jasmani adalah waktu untuk 'berbuat'. Pendidikan jasmani adalah waktu untuk Artikel 'berbuat'. Anak-anak akan lebih memilih untuk 'berbuat' sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar. akan keanaeragaman lebih Memilih-anak untuk Artikel 'Anak berbuat' sesuatu PADA USING harus ada posting hanya mendengarkan Danijel Orang berbaring ketika mereka sedang Belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olahraga sirna karena sekian lama terkurung di antara batas-batas ruang kelas. Suasana kebebasan Yang ditawarkan Di lapangan Gedung Olahraga Danijel sirna KARENA Sekian lama terkurung Di batas-batas ANTARA Ruang Kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongan nalurinya. Keadaan benar-benar tahu apa pendapat tidak Sesuai Artikel Baru dorongan nalurinya.
Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Dan Bergerak untuk Artikel bermain Anak-benar benar Belajar Tentang potensinya Dan kegiatan dalam inisial Anak-anak mencoba mengenali Lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadiannya kelak. Para Suami Ahli sepaham bahwa pengalaman Penting untuk Artikel merangsang pertumbuhan intelektual coal Dan bahkan sosialnya Dan perkembangan harga Diri Yang ditempatkan menjadi kepribadiannya kelak.
3. 3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna Menanamkan ditempatkan ditempatkan-keterampilan Yang berguna
Peranan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Peranan Pendidikan jasmani Di Sekolah Dasar: P Unik, KARENA turut mengembangkan keterampilan-ditempatkan ditempatkan Anak Yang diperlukan untuk Artikel menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan Di Hari kemudian. Menurut para ahli, pola pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balig atau remaja disebut pola pertumbuhan lambat. Menurut para Ahli, POLA Metode aktuarial Proyeksi Kredit pertumbuhan Anak Sekolah hingga menjelang Akil balig Danijel Remaja POLA disebut slow pertumbuhan. Pola ini merupakan kebalikan dari pola pertumbuhan cepat yang dialami anak ketika mereka baru lahir hingga usia 5 tahunan. Pola Suami USING POLA merupakan kebalikan pertumbuhan cepat Perdana Yang dialami Anak Artikel Baru ketika mereka lahir hingga Metode aktuarial Proyeksi Kredit 5 Tahunan. Dalam hal ini berlaku dalil: Dalam Hal Suami berlaku dalil:
“... ketika memasuki masa pertumbuhan cepat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru berjalan lambat. "... Ketika memasuki MASA pertumbuhan cepat Perdana, kemampuan untuk Artikel mempelajari keterampilan-keterampilan untuk Artikel berjalan slow. Sebaliknya, dalam masa pertumbuhan yang lambat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan meningkat .” Sebaliknya, dalam pertumbuhan MASA Yang slow, kemampuan untuk Artikel mempelajari keterampilan meningkat. "
Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedang tiba pada masa kritisnya. KARENA PADA Metode aktuarial Proyeksi Kredit SD tingkat pertumbuhan sedang slow-lambatnya, Maka yang bernuansa PADA Metode aktuarial Proyeksi Kredit-Metode aktuarial Proyeksi Kredit inilah kesempatan untuk Artikel Anak mempelajari keterampilan Gerak sedang tiba PADA MASA kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengruh terhadap perkembangan anak pada masa berikutnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan PADA MASA Suami Sangat terhadap perkembangan Anak berpengruh PADA MASA berikutnya.
4. 4. Menyalurkan energi yang berlebihan Menyalurkan energi Yang berlebihan
Anak adalah mahluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Anak adalah mahluk Yang sedang berada dalam MASA kelebihan energi. Kelebihan energi ini perlu disalurkan agar tidak menganggu keseimbangan perilaku dan mental anak. Kelebihan Suami perlu disalurkan agar tidak menganggu keseimbangan mental Dan Anak therapy terapi energi. Segera setelah kelebihan energi tersalurkan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan energinya secara optimum. Segera Penghasilan kena pajak kelebihan energi tersalurkan, akan keanaeragaman Anak Dilaporkan memperoleh keseimbangan dirinya, KARENA istirahat Penghasilan kena pajak, akan keanaeragaman Dilaporkan Anak Dan memperbaharui memulihkan energinya secara optimum.
5. 5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional Merupakan transovarial Pendidikan secara serempak Baik fisik, mental maupun emosional
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Pendidikan jasmani Sumbangan Yang benar memberikan akan keanaeragaman Yang Sangat berarti terhadap Pendidikan Anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Hasil Nyata Yang diperoleh USING Pendidikan jasmani adalah perkembangan Lengkap Yang meliputi, Aspek fisik, mental, emosi dan Jaksa sosial moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”. Tidak Salah jika percaya bahwa para Ahli Pendidikan jasmani merupakan pagar Wahana Yang tepat untuk Artikel membentuk "seutuhnya versi terbaru".

BAB II BAB II
KONSEPSI DAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI Konsepsi jasmani DAN FALSAFAH Pendidikan
A. Pengertian Pendidikan Jasmani A. Pengertian Pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan Bagian tidak Penting Pendidikan USING transovarial. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Artinya, hanya untuk hubungi penjas ornamen dekorasi Danijel PADA Program Sekolah Yang ditempel sebagai alat untuk Artikel Anak membuat sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Tetapi penjas adalah Bagian tidak Penting Pendidikan USING. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Yang tidak aktif penjas diarahkan Artikel Baru Baik, akan keanaeragaman mengembangkan keterampilan Anak Anak-yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas untuk Artikel Yang Hidup sehat mengembangkan kondusif, berkembang secara sosial, menyumbang PADA Dan Dan Kesehatan fisik mentalnya.
Meskipun penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang. Meskipun penjas menawarkan kepada Anak untuk Artikel bergembira, tidaklah tepat mengatakan untuk Artikel Pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar Anak-anak bergembira Dan bersenang-Senang. Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran ”selingan”, tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Bila demikian Olah-seolah Pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran "selingan", tidak berbobot dan, tidak memiliki tujuan mendidik bersifat yang.
Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Pendidikan jasmani Pendidikan merupakan Wahana, Yang memberikan kesempatan bagi Anak untuk Artikel mempelajari Hal Yang Penting-hal. Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti; Matematika, Bahasa, IPS dan IPA, dan lain-lain. Oleh KARENA ITU, pelajaran penjas Penting tidak kalah dibandingkan Artikel Baru berbaring seperti pelajaran, Matematika, Bahasa, IPA Dan IPS dan Jaksa berbaring-lain.
Namun demikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Namun demikian guru * Semua Hal tersebut tidak penjas menyadari, sehingga banyak anggapan bahwa penjas boleh secara serampangan dilaksanakan. Hal ini tercermin dari berbagai gambaran negatif tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajaran, seperti kebugaran jasmani yang rendah. Hal inisial tercermin berbagai USING Gambaran negatif Tentang pembelajaran penjas, mulai USING kelemahan transovarial Yang menetap misalnya membiarkan Anak Sendiri bermain hingga rendahnya mutu Hasil pembelajaran, seperti kebugaran jasmani Yang rendah.
Di kalangan guru penjas sering ada anggapan bahwa pelajaran pendidikan jasmani dapat dilaksanakan seadanya, sehingga pelaksanaannya cukup dengan cara menyuruh anak pergi ke lapangan, menyediakan bola sepak untuk laki-laki dan bola voli untuk perempuan. Di kalangan guru penjas sering Ada anggapan bahwa pelajaran Pendidikan jasmani dapat dilaksanakan seadanya, sehingga pelaksanaannya: P Artikel Baru Cara Anak menyuruh pergi Ke lapangan, menyediakan bola takraw untuk Artikel laki-laki Dan Perempuan untuk Artikel bola voli. Guru tinggal mengawasi di pinggir lapangan. Guru tinggal mengawasi Di pinggir lapangan.
Mengapa bisa terjadi demikian? Mengapa Bisa terjadi demikian? Kelemahan ini berpangkal pada ketidakpahaman guru tentang arti dan tujuan pendidikan jasmani di sekolah, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu dengan sepenuh hati. Kelemahan Suami berpangkal ketidakpahaman guru PADA Tentang Arti Dan tujuan Pendidikan jasmani Di Sekolah, Di samping mungkin IA ITU Less mencintai sepenuh Hati Artikel Baru tugas.
Apakah sebenarnya pendidikan jasmani dan apa tujuannya? Apakah sebenarnya Pendidikan jasmani Dan tujuannya APA? Secara umum pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai berikut: Secara Umum Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai berikut:
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan adalah Pendidikan jasmani transovarial tidak aktif aktivitas jasmani, permainan Olahraga Danijel Yang terpilih untuk Artikel Pendidikan mencapai tujuan.
Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak.
Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Tujuan pendidikan jasmani sudah tercakup dalam pemaparan di atas yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya. Dalam bentuk bagan, secara sederhana tujuan penjas meliputi tiga ranah (domain) sebagai satu kesatuan, sebagai berikut:

Tujuan di atas merupakan pedoman bagi guru penjas dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan secara matang, dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal terpenting untuk disadari oleh guru penjas adalah bahwa ia harus menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur kegiatan.
Misi pendidikan jasmani tercakup dalam tujuan pembelajaran yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perkembangan pengetahuan atau sifat-sifat sosial bukan sekedar dampak pengiring yang menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus masuk dalam perencanaan dan skenario pembelajaran. Kedudukannya sama dengan tujuan pembelajaran pengembangan domain psikomotor.
Dalam hal ini, untuk mencapai tujuan tersebut , guru perlu membiasakan diri untuk mengajar anak tentang apa yang akan dipelajari berlandaskan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasarinya. Pergaulan yang terjadi di dalam adegan yang bersifat mendidik itu dimanfaatkan secara sengaja untuk menumbuhkan berbagai kesadaran emosional dan sosial anak. Dengan demikian anak akan berkembang secara menyeluruh, yang akan mendukung tercapainya aneka kemampuan.
B. Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama.

Adapun pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah ' hasil ' dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran.
Yang sering terjadi pada pembelajaran 'pendidikan olahraga' adalah bahwa guru kurang memperhatikan kemampuan dan kebutuhan murid. Jika siswa harus belajar bermain bola voli, mereka belajar keterampilan teknik bola voli secara langsung. Teknik-teknik dasar dalam pelajaran demikian lebih ditekankan, sementara tahapan penyajian tugas gerak yang disesuaikan dengan kemampuan anak kurang diperhatikan.
Guru demikian akan berkata: “kalau perlu tidak usah ada pentahapan, karena anak akan dapat mempelajarinya secara langsung. Beri mereka bola, dan instruksikan anak supaya bermain langsung”. Anak yang sudah terampil biasanya dapat menjadi contoh, dan anak yang belum terampil belajar dari mengamati demonstrasi temannya yang sudah mahir tadi. Untuk pengajaran model seperti ini, ada ungkapan: “Kalau anda ingin anak-anak belajar renang, lemparkan mereka ke kolam yang paling dalam, dan mereka akan bisa sendiri“
Tabel di bawah menekankan perbedaan antara pendidikan jasmani dengan pendidikan olahraga.
Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga
Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga
• Sosialisasi atau mendidik via olahraga
• Menekankan perkembangan kepribadian menyeluruh
• Menekankan penguasaan keterampilan dasar. • Sosialisasi atau mendidik ke dalam olahraga
• Mengutamakan penguasaan keterampilan berolahraga
• Menekankan penguasaan teknik dasar

Pentingnya Pendidikan Penjas pada anak SD

Suhirman
Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract. In th~ vast development of civilization there is a big space for technology to
take part. In the process, not all of the development has come to a positive influence.
One of the example is a children world, playing which pressured by the technology.
Traditional games have been replaced by new games with technology that make
children are less physically active. In the end, many physical problems for children
occu"ed. This problem has been an obstacle to have optimum growth for the child
cause by minimum movement such as overweight and obesity.
Physical education is an alternative solution to the problems occurred; Physical
education. has become a compensation to stiinulate, motivate and accommodate
children motor needs.
Kata Kuncl: Pendidikan Jasmani, Kompensasi, Gerak.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut perubahan disegala bidang
yang terkadang tanpa kita sadari menimbulk.an permasalahan. Seperti halnya semua
yang muncul di dunia disajikan dalam sebuah tatanan dialektik, begitu pula dengan
perkembangan teknologi yang muncul. Dari sekian bentuk kemajuan yang dicapai
telah menawarkan berbagai bentuk kemudahan dan kenyamanan, namun disisi lain,
hal itu merupakansaranayang menimbulkankerugian. .
Mungkin tidak berleblhan ketika pemah suatu saat orang mengatakan bahwa
profile orang dimasa depan cenderung mempunyai kepala yang relatif lebih besar,
sedangkan badanya tidak berkembang. Bagaimana tidak? Jika saat ini, orang
cenderung lebih besar menggunakan aktifitas otak dibandingkan aktifitas fisiknya.
Dengan adanya berbagai penemuan teknologi, telah menjadikan orang dalam posisi
dimanjakan secara fisikoSaat ini orang hampir tidak perlu mengeluarkan energi yang
terlalu besar untuk mencapai tempat kerjanya, mencuci, memasak, ataupun
Jurnal Pendldlkan Jasmanllndonesia, Volume 3, No.1, 2005 45
- - __h ___ n_
II. Hamid Anwar
menyetesaikan tuntutan pekerjaannya. Segata sesuatu sudah ada mesin yang bahkan
sudah dilengkapi dengan sistem digital yang menjadikan segala sesuatunya bekerja
secara otomatis, cepat dan efisien.
Dalam perkembangannya, dunia teknologi temyata tidak hanya merambah pada
dunia kerja dan dunia orang dewasa. Lebih lanjut dan tidak bisa dihindari, temyata
perkembangan teknologi juga merambah pada dunia anak. Segala bentuk permainan
anak, saat ini temyata juga telah menjadi incaran bagi produsen teknologi sebagai
pangsa yang cukup menjanjikan.Akibatnyasegals bentuk permainan yang dikawinkan
dengan kemajuan teknologi muncul dan memenuhi ruang bermain anak. Dari
Playstation, Game Wacth, sampai dunia tontonan televisi yang dipenuhi dengan filmfilm
kartun berteknologi tinggi muncul sebagai sebuah eksistensi tersendiri dalam
dunia anak. Sayangnya, segala bentuk permainan maupun hiburan yang dimunculkan,
sebagian besar hanya menjadikan anak cenderung pasif secara fisiko
Bagi anak sendiri, dari segi kognitifini merupak.an suatu hat yang positif. Secara
intelektual mereka bisa dikatakan menjadi generasi yang lebih cerdas dan cepat
tanggap dengan perkembangan teknologi. Namun disisi yang lain, perkembangan
yang hanya mengacu pada satu ranah domain saja, tanpa adanya pengimbangan
dari domain yang lain menjadikan ketidak harmonisan dari perkembangan anak itu
sendiri. Menurut pendapat para ahli akhir-akhir ini, yang lebih berperan besar dalam
masa depan anak nantinya adalah faktor emosinal anak, bukan semata intelektual
dari anak.
Tidak sekedar itu, dari beberapa data yang dihimpun menyatakan bahwa kita saat
ini mendapati fenomena permasalahan yang terbalik dibandingkan zaman dahulu.
Dulu mungkin kita disibukkan dengan permasalahan anak seputar kekurangan gizi,
kurang vitamin, dan sebagainya. Lain halnya dengan sekarang. .Satu dari tiga anak di
Perkotaan cenderung obesitas.. Melihatgejalanya saat ini, masalah kegemukan pada
anak cenderung meningkat. Menurut Survei Departemen .Kesehatan (1989: 1),
sebanyak 0,77% anak mengalami obesitas. Pada 1992 meningkat menjadi 1,26%
dan 4,58% pada 1999. Penelitian yang dilakukan pada 917 muridSD swasta faforitdi
Jakarta Selatan menunjukkan 20,9% anak-anak obesitas. Penelitian juga dilakukan
di Semarang menunjukkan dari 1.730 anak SD, angka kejadian obesitas 12,1% dan
berat badan lebih sebesar 9,1%. Dari penelitian tersebut bisa disimpulkan satu dari
3 anak sekarang ini mengalami obesitas. Semuanya terkait antara pemberian makan
yang salah, aktivitas fisik kurang dan malas bergerak.
Asupan zat gizi yang relatif berlebih tanpa diimbangi dengan aktiftas yang sesuai
guna membakar cadangan kalori, telah menjadikan penumpukan sumber energi
yang pada akhimya menjadikan anak cenderung kegemuk~mlobesitas. Lebih jauh
Elliot dan Sanders (2005:1) mengemukakan bahwa, kebanyakan anak-anak yang
pergi ke sekolah dengan naik kendaraan, terlalu banyak nonton TV, lebih banyak
bermain di depan komputer, dan tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bermain
di luar, hanya akan mengalami sedikit pendidikan jasmani. Akibatnya anak menjadi
kurang aktif secara jasmani, cenderung kelebihan berat badan dan kegemukanl
46 Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005
Pendldlkan Jasmanl Sekolah Dasar Sebagal
Wahana Kompensasl Gerak Anak
obesitas. Dan kita tahu bahwasanya obesitas merupakan kondisi yang kurang baik
dalam fase perkembangan selain juga menjadikan anak re1atiflebih rentan terhadap
penyakit. .
Pertanyaan yang mucul kemudian adalah, bagaimana langkah selanjutnya untuk
mengatasi permasalahan ini, bahwa selain aktifitas anak yang sudah cenderung
dipasifkan secara fisik oleh bentuk-bentuk permainan yang ada, sebagian besar
waktunya lagi telah dihabiskan di sekolah? Mampukah sekolah dengan segala muatan
yang ada di dalamnya membuat sebuah tawaran solusi terhadap permasalahan
yang muncul diatas? Seandainya pertanyaan mau lebih dipersempit dan di fokuskan
lagi maka akan berbunyi, "Apakah Pendidikan Jasmani dalam Sekolah Dasar mampu
menanggulangi permasalahan anak sa at ini yang pada intinya disebabkan karena
kekurangan gerak?".
Anak dan Aktifitas Bermain
Dalam sebuah iklan di televisi disebutkan bahwa "Dalam diri setiap orang terdapat
jiwa kekanak-kanakan". Disana ditampilkan beberapa orang dewasa sedang
melakukan aktifitas bermain. Mengapa mereka tidak secara langsung mMunjuk
bahwa dalam diri seseorang terdapat jiwa bermain? Mereka menggunakan simbol
anak-anak sebagai wakildari aktifitas bermain. Memang secara umum bisa dik.atakan
bahwa aktifitas bermain dominan dilakukan oleh anak-anak.
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperbleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja
dan b()doh. PEmdapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli
psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwaanak. Disamping itu, selain beguna bagi perkembangan jiwa
anak, permainan yang dilakukan seorang anak juga sebagai sarana pengembangan
fisik yang meliputi penguatan otot, peningkatan kecepatan, melatih reaksi dan
koordinasi, serta membakar kalori yang relatif berlebih, sehingga resiko seorang
anak untuk terkena obesitas akan dapat dihindari. Lebih lanjut ditegaskan dari
pendapat beberapa ahli dalam Temu IImiahTumbuh Kembang Jiwa Anak dan Remaja
(2003:1), bahwa aktifitas bermain bagi an~k mempunyai beberapa fungsi dan dan
pengaruh, diantaranya adalah; bermain mempEmgaruhi perkembangan fisik anak,
bermain dapat digunakan sebagai terapi, bermain dapat mempengaruhi dan
menambah pengetahuan anak, bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas
anak, bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak, dan bermain dapat
mempengaruhinilaimoralanak .
Terkadang orang tua tidak begitu memahami dengan makna bermain bagi seorang
anak. Merekaselalu menginginkananaknyauntukaktifbelajarsupaya menjadianak
yang pintar. Merekatidak tahu, bahwa sesungguhnya aktifitas bermain juga merupakan
sarana pembelajaran bagi seorang anak. Seperti yang diungkapkan oleh Mayke dan
Tedjasaputra (2003: 38-49) bahwa, lewat aktifitas bermain akan bermanf~at bagi
Jurnal Pendidikali Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 47
-- - --
___' '.."_n. .h_~.. h n_ _._
M. Hamid Anwar
anak dalam rerkemban~anaspek fisik,motorikkasardanhalus,aspeksosial,aspek
emosi ataupun kepribadian, maupun aspek kognisinya.
Walaupun semua bentuk permainan yang ada tidak semua mempunyai nilai
yang mendukung proses tumbuh kembang anak. Kita.harus selektif untuk bisa melihat
permainan seperti apa yang bermanfaat bagi ahak. Adapun ciri permainan yang
bermanfaat bagi perkembangan anak menurut Djoko Pekik Irianto (2005: 85) antara
lain; (1) Move, artinya dalam permainan harus ada gerakan yang dilakukan secara
kontinyu dan ritmis,seperti gerak berjalan, berlari, merangkak,dsb. Gerak tersebut
akan meningkatkan daya tahan jantung paru dan memperbaiki komposisi tubuh, (2)
Lift,artinya dalam permainan tersebut harus adaunsur gerak melawan beban. Gerakan
tersebut akanmelatih kekuatan dan daya tahan otot; dan 3) Stretch, artinya dalam
permainan tersebut harus mengandung unsur gerak meregang persendian termasul<
mengulur otot. Gerak tersebut akan melatih fleksibilitas persendian da~ otot.
Selain karakteristik tersebut perlu juga memp~rtimbangkan bahwa permainan
tersebut haruslah mendatangkan kesenangan (vareatit), kompetitif(membangkitkan
semangat bertanding), meningkatkan kemampuan kognisi (taktiklstrategi), serta
bermakna sosial (berkelompok) dan aman bagi anak.
Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar
DalamkurikulumPendidikan Jasmani di Sekolah Dasar 2004 (2003: 1-2)
disebutkan bahwa, Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang
memanfaatkanaktivitasjasmanidan direncanakansecara sistematikbertujuanuntuk
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial
dan emosional.Lebih jauh ditegaskan bahwa, Pendidikan Jasmani merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan
pengembanQan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir
kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani.
Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan rnanusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani
adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang dilakukan
secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina,
sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Tidak ada
pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan
yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai aktivitas
jasmani adalah dasar bagi manusiauntuk mengenaldunia dan dirinyasendiriyang
secara alamiah berkembang searah dengan perkembanganzaman. Pendidikan
Jasmani merupakan media .untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuanfisik, pengetahuandan penalaran,penghayatan nilai-nilai(sikap, mental,
emosional, spiritual, sosial), serta pembiasaanpola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsangpertumbuhandan perkembanganyang seimbang.
48 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai
Wahana Kompensasi Gerak Anak
Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat
Sampai saat ini rata-rata orang menganggap bahwa Pendidikan Jasmani adalah
mata pelajaran yang tidak begitu penting dalam sistem pendidikan. Sebagian besar
orang tua akan menganggap bahwa disiplin ilmu yang lain utamanya eksak (Fisika,
Matematika, Biologi,Kimia)merupakan disiplinilmuyang lebih penting dan menjamin
masa depan anak-anak mereka. Bukan hal yang begitu saja harus disalahkan apa
yang menjadi pendapat mereka. Asumsi ini didukung dengan struktur budaya
masyarakat yang pada kenyataannya belum begitu menganggap penting arti kata
sehat. Mungkindalam hal inipenulis bisa dikatakan telah melakukanjustifikasi, karena
tidak didukung dengan sebuah referensi yang berupa hasil tulisan ahli maupun bentuk
penelitian. Secara sederhana namun cukup valid dapat kita simpulkan dengan jelas
dan nyata, bahwa kebiasaan masyarakat; sangat sedikit yang bisa dikatakan
mengarah pada perilaku hidup sehat. Kebiasaan merokok pada sebagian besar
masyarakat, rendahnya tingkat aktifitas olahraga yang dilakukan, serta pola makan
yang tidak begitu inemperhatikan kaidah kesehatan, dan masih banyak lagi. Selain
itu, sampai s~at ini aktifitas olahraga di negara kita belum begitu menjanjikan untuk
diterjuni secara serius sebagai sebuah profesi. Hal ini pulalah yang akhirnya turut
mendukung terciptanya asumsi dalam masyarakat yang menyatakan bahwa
pendidikan jasmani di sekolahpun tidak begitu penting.
Akibatyang lebih jauh, bahwa dalam pola kehidupan sehari-hari, termasuk dalam
tat3 cara mengasuh anak, orang tua menjadi cenderung protektif terhadap aktifitas
anak yang mengarahpada aktifitaspermainanfisikoMerekatidak~emahami bahwa
justru denganaktifitaspermainanfisik yang dilakukanseorang anak itu mempunyai
pengaruhyang positif terhadap tingkat perkembangannya.Karena tuntutan mode
dan perkembanganzaman, mere!anaknyaberupaGameWacth,Play Station, Tamiya,maupunkomputeryang pada
akhirnyamemangkasruang aktifitasfisikanak.
Pendidikan Jasmani sebagai Wahana Bermain Anak
Kalau kita menengok materi yang termuat dalam kurikulum Pendidikan jasmani di
sekolah dasar, kiranya kita bisa sedikit untuk bernafas lega. Beberapa permasalahan
yang terungkap baik tersurat maupun tersirat di atas minimal akan bisa diminimalisir
dengan melibatkan anak secara optimal dalam proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani. Nai11unpertanyaan yang akan segera muncul kemudian adalah,"Apakah
Pendidikan Jasmani sudah bisa diterapkan dalam realitas dengan optimal, sehingga
tidak hanya merupakan sekedar konsep?".
Pendidikan Jasmani sekolah dasar dalam kurikulum 2004 (2003: 4) mempunyai
fungsi: Aspek organik; (1) Untuk menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik
sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta
memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan, (2) Meningkatkan kekuatan
otot, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot,
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 49
M. Hamid Anwar
(3) Meningkatkan daya tahan otot, yaitu kemamapuan otot atau kelompok otot untuk
menahan kerja dalam waktu yang lama, (4) Meningkatkan daya tahan kardiofaskuler,
kapasitas individu untuk melakukan aktivitas secara terus menerus dalam waktu
relatif lama, (5) Meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian
yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera
Aspek Neuromuskuler, (1) Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan
otot, (2) Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat,
meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderapl mencongklang, bergulir,
menarik, (3) Mengembangkan keterampilan non-Iokomotor, seperti; mengayun,
melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok,
(4) Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul, menendang,
menangkap, memberhentikan, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir,
memvoli, (5) Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa
gerak, power, waktu reaksi, kelincahan, (6) Mengembangkan keterampilan olahraga,
seperti; sepak bola, softball, bola voli, bola basket, baseball, kasti, rounders, atletik,
tennis, tennis meja, beladiri dan lain sebagainya, (7) Mengembangkan keterampilan
rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan lainnnya.
Aspek Perseptual; (1) Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan
isyarat, (2) Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat
atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, belakang,
bawah, sebelah kanan, atau di sebelah kiri dari dirinya, (3) Mengembangkan koordinasi
gerak visual, yaitu; kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan
gerak yang melibatkan tangan, tubuh,. dan atau kaki, (4) Mengembangkan
keseimbangan tubuh (statis dan dinamis), yaitu; kemampuan mempertahankan
keseimbangan statis dan dinam!s, (5) Mengembangkan dominansi (dominancy),
yaitu; konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kananlkiri dalam melempar
atau menendang, (6) Mengembangkan lateralitas (/aterility), yaitu; kemampuan
membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan
atau kiri tubuhnya sendiri.
Aspek Kognitif; (1) Mengembangkan kemampuan menemukan sesuatu,
memahami, memperoleh pengetahuan dan mengambil keputusan. (2) Meningkatkan
. pengetahuan tentang peraturan permainan, keselamatan, dan etika, (3) Mengembangkan
kemampuan penggunaan tak.tik dan strategi dalam aktivitas yang
terorganisasi, (4) Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan
hubungannya dengan aktivitas jasmani, (5) Menghargai kinerja tubuh; penggunaan
pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan,
dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya.
Aspek Sosial; (1) Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana
berada, (2) Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan
dalam kelompok, (3) Belajar berkomunikasi dengan orang lain, (4) Mengembangkan
kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok, (5) Mengembangkan
kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota
50 Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai
Wahana Kompensasi Gerak Anak
masyarakat, (6) Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di masyarakat.
7) Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif, (8) Menggunakan waktu luang
dengan kegiatan yang bermanfaat, (9) Mengembangkan sikap yang mencerminkan
karakter moral yang baik.
Aspek Emosiona/; (1) Mengembangkan respon positif terhadap aktivitas jasmani,
(2) Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton, (3) Melepas ketegangan
melalui aktivitas fisik yang tepat, (4) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri
dan kreativitas.
Oari sekian banyak fungsi Pendidikan Jasmani yang luar biasa yang sudah
dituangkan dalam kurikulum, kiranya hanya akan menjadi barang mentah yang tidak
berarti jika tidak diturunkan dalam dataran praksis. Lantas siapa yang bertanggung
jawab dengan itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah figur seorang guru Pendidikan
Jasmani. Karena dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar, murid relatif akan
cenderung menuntut diarahkan. Sangat kecil kemungkinan inisiatif yang muncul dari
murid. Oisinilah peran guru pendidikan jasmani sangat diperlukan dalam mengkondisikan-
suasana kelas sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan
optimal.
lebih jelas ditegaskan oleh IIfandra (2002: 1), bahwa guru merupakan figur penting
dalam pelaksanaan bimbingan di SO. Oleh karena itu, pembelajaran yang bernuansa
bimbingan akan terwujud, syaratnya antara lain guru tersebut dapat memerankan
peran gandasebagai pengajar, pembimbing, dan pelatih. Guru itu hendaknya mampu
memberikan perhatian baik yang bersifat individual maupun kelompok. Guru juga
harus mampu mengembangkan semua dimensi perkembangan anak, dan menjaga
komunikasi dengan orang tua anak.
Namun pada kenyataannya sangat disayangkan, bahwa peran dari guru pendidikan
jasmani sebagian besar belum bisa optimal. Seperti yang dikatakan Crum (2003)
yang dikutip Caly Setiawan (2004:3), bahwa komunitas pendidikan jasmani tidak
secara nyata menerima dan memberikan prioritas dalam kosmologi nilai profesionalitasnya
untuk proposisi bahwa fungsi utama seorang guru pendidikan jasmani
adalah untuk membantu siswa belajar. Banyak guru pendidikan jasmani yang tidak
terlalu berkomitmen dan terdorong untuk "mengajar" sebagai sesuatu yang essensial
dari usaha pendidikan jasmani.
Mengingat betapa pentingnya Pendidikan Jasmani di sekolah dasar dalam
mendukung tumbuh kembang anak, ditambah dengan keadaan sekarang dimana
perkembangan teknologi telah mendukung kondisi anak untu~ tersudut pada keadaan
yang cenderung pasif secara fisik, kiranya perlu usaha guna optimalisasi proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Oasar yang pada akhirnyadiharapkan
bisa digunakan sebagai wahana kompensasi gerak anak. Kompensasi dalam hal ini
mengacu padapengertian, pencarian kepuasan disatu bidang untuk mendapatkan
keseimbangan dari kekecewaan dibidang lain (Tim Prima Pena, 1999: 379). Adapun
kekecewaan yang dimaksudkan dalam tulisan kali ini adalah terpangkasnya ruang
aktifitas bermain anak secara disadari maupun tidak, yang pada akhirnya
Jurnal Pendidlkan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 51
---
- -- -----
M. Hamid Anwar
menimbulkan dampak yang kurang baik dalam perkembangan anak. Perlu adanya
penyadaran bersama terhadap semua komponen yang berkompeten dalam proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani-pada utamanya guru. Pendidikan Jasmani
bukanlah hal yang remeh temeh dan mata pelajaran minor yang kurang bermanfaat.
Pendidikan Jasmani di sekolah dasar harus mampu hadir dalam sajian yang menarik,
sehingga mampu merangsang anak untuk terlibat secara aktif dalam aktifitas gerak
yang terangkum dalam proses pembelajaran.
Kesimpulan
Dariperkembangan peradaban yang memunculkan berbagai macam bentuk
teknologi yang bertujuan meningkatkan derajat kehidupan manusia, temyata disisi
yang lain telah menimbulkan kerugian. Seperti. yang sudah dijabarkan dalam tulisan
di atas, bahwa di dunia bermain anak yang pada awalnya banyak melibatkan aktifitas
fisikoyang menunjang perkembangannya, akibat berbagai teknologi dimunculkan
termasuk dalam dunia bermain anak, menjadikannya cenderung disudutkan dalam
posisi pasif sec~ra fisiko Hal inipada tahap selanjutnya telah menimbulkan
permasalahan pada perkembangan anak pada umumya. Anak-anak cenderung
menjadi kelebihan berat badan, obesitas, serta rentan terhadap penyakit-penyakit
akibat kekurangangerak. .
Pendidikan Jasmani di sekolah dasar saat ini mempunyai peranan yang lebih
serius guna mengeliminir permasalahan di atas. Pendidikan Jasmani harus menjadi
wahana yang kondusif, merangsang, memacu, serta mengakomodir hasrat gerak
anak. Untuk itu, proses pembelajaran pendidikan jasmani harus diusahakan
seoptimal mungkin dengan didukung semua komponen di dalamnya, utamanya guru
pendidikan jasmanL
Daftar Pustaka
Caly Setiawan.(2004). Krisis Identitas dan Legitimasi dalam Pendidikan Jasmani.
Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol.1, No.1. Yogyakarta: Fakultas IImu
Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Crum, Bart. (2003). Toteach or not to be, that is question; reflections on the identity
crisis an the future of physical education. Makalah disampaikan dalam seminar
pendidikan jasmani, 15 September di Yogyakarta.
Dediknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pe/ajaran Pendidikan
Jasmani Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
DjokoPekik Irianto.(2005).BermainSebagai Upaya DiniMeletakkan Dasar Kebugaran
Bagi Anak. Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol.2, NO.1. Yogyakarta: Fakultas
IImu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Depkes RI. (2005). Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. available at: http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=
52 Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai
Wahana Kompensasi Gerak Anak
viewarticle&sid=750<emid=2
Elliott, Eloise & Sanders, Steve.(2005). Keep Children Moving: Promoting Physical
Actifity Throughout the Curiculum.Availableat: http://www.pbs.org/teachersource/
prek2/issues.shm.
Ilfiandra. (2002). Guru Jangan hanya Konsentrasi pada Pengembangan Kognitif.
Bandung : Harian Pikiran Rakyat.
Temu IImiahTumbuh Kembang Jiwa Anak dan Remaja.(2003). Pengaruh Permainan
pada Perkembangan Anak. Senin, 22 Desember 2003 available online at http/!:
www.iqeq.web.id
Tedjasaputra, MaykeS. (2003). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Gramedia.
Tim Prima Pena. (1999). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media
Pers.
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 53
-- - ---
54
1 ----
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesi

REGULASI DAN HOMEOSTASIS PADA TINGKAT INDIVIDU

Disusun Oleh :
Suhirman
(09108249007)

PRODI PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010

PRAKTIKUM IPA-BIOLOGI
(Konsep Dasar IPA-Biologi)

I.Topik
Regulasi dan Homeostatis pada Tingkat Individu

II.Tujuan
Untuk Mengetahui adanya pengaturan dan keseimbangan dalam tubuh.

III.Alat Yang digunakan
1. Themometer badan
2. tally conter
3. top watch

IV.Dasar Teori
A.Pernapasan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
2.Denyut Jantung
Jantung merupakan salah satu organ tubuh kita yang "tidak bisa" kita kendalikan, berdetak sejak sebelum kita lahir. Seringkali merupakan cerminan suasana hati, lebih cepat saat cemas, atau saat sangat bahagia. Pada dunia kedokteran, irama dan denyutnya menjadi sarana mengenali masalah kesehatan, misalnya gangguan pada jantung sendiri, demam. Di China, denyut nadi merupakan sarana diagnosa penyakit, dan terapinya sekaligus, sejak ribuan tahun lalu.
Denyut jantung juga merupakan gambaran kebugaran kita. Saat kita bergerak, otot yang bekerja memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari makanan. Udara yang dihirup oleh paru, dihantarkan darah menuju jantung, kemudian oleh jantung dipompakan keseluruh tubuh, terutama pada otot yang bekerja.
Otot, terutama anggota gerak tubuh, bisa kita kendalikan. Makin banyak otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan oksigen, makin besar kekerapan denyut jantung kita perlukan. Jadi, secara tak langsung kita dapat mengendalikan denyut jantung. Sisi baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran, denyut nadi bisa menjadi panduan dosis olahraga.
Bagaimana menghitung denyut jantung?
Tak perlu stetoskop untuk mengukur denyut jantung, cukup kita hitung denyut nadi pada pergelangan tangan atau arteri di leher, menggunakan jari tangan, dibantu detikan pada arloji kita. Menghitung nadi pergelangan tangan dilakukan dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada sisi luar tangan, arah terletak ibu jari. Cari urat pergelangan tangan, kemudian geser sedikit ke arah luar (seperti foto ilustrasi). Tekan ringan, karena bila terlalu kuat akan menghentikan aliran darah, sehingga denyut tak teraba.
Denyut nadi memang bisa dihitung dalam hitungan detik, biasanya 10 detik, kemudian dikalikan enam untuk mendapatkan nilai semenit; atau 15 detik, untuk mendapatkan nilai semenit kalikan empat. Namun, nadi istirahat sebaiknya dihitung satu menit penuh. Menghitung nadi latihan berbeda dengan nadi istirahat, 10 detik sudah cukup, kalikan enam untuk mendapat nilai satu menit. Bila aktivitas yang dilakukan pada keadaan tidak bergerak, misalnya pada sepeda statis, nadi dihitung tanpa menghentikan kayuhan. Namun, bila berjalan atau jogging, berhenti dulu, jalan di tempat, dan segera hitung nadi. Karena bila ditunda, nadi akan menurun dengan cepat.
Arteri atau pembuluh darah karotis merupakan pembuluh darah besar ,mudah ditemukan, tepat pada sisi kanan-kiri batang tenggorok/ jakun. Jangan menekan terlalu kuat dan hanya pada satu arteri, karotis, karena bila ditekan terlalu kuat, denyut jantung dapat menurun dengan cepat dan membahayakan.
Berapa kali permenit denyut nadi kita?
Denyut nadi bukanlah suatu nilai yang terpatok, ukurannya merupakan range, terendah saat istirahat, tertinggi saat kita bekerja paling keras. Nadi terendah merupakan denyut nadi saat bangun tidur, belum melakukan aktivitas. Denyut nadi tertinggi diperoleh dengan jentera lari atau sepeda dengan pengawasan dokter. Namun, kita bisa memperoleh denyut nadi maksimal prediksi, yaitu dengan menggunakan perhitungan: 220 - umur. Nilai prediksi ini merupakan rujukan untuk 100%. Untuk seseorang berusia 40 tahun, maka nilai prediksi maksimalnya: 220 - 40= 180 kali per menit.
Untuk apa prediksi denyut nadi maksimal ?
Nilai dipergunakan untuk membuat zona latihan, yang kemudian dibagi dalam zona: Denyut nadi maksimal Zona latihan 50 - 60 % aktivitas, sedang 60 - 70 % zona untuk mengatur berat badan, 70-80% wilayah aerobik, 80 - 100% zona kompetitif.
 3.Suhu Tubuh
Menurut Om Wiki, "Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut." Nah dalam hal tsb adalah tubuh, berarti suhu menunjukkan derajat panas tubuh.
Adapun suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
a.suhu tubuh normal manusia
Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5C dan 37.5C. Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. Dan pengukuran yang diambil dengan berlainan posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut) normal sekitar 37 C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5 C sedang di rectum (anus) sekitar 37.5 C. Untuk lebih jelasnya dibawah ini.
Yang mempengaruhi suhu tubuh adalah
1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.
3. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.
5. Hormon kelamin
Hormon kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
V.Cara Kerja
1. Lakukan pengukuran dan pencatatan pada siswa mengenai suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, dan Frekuensi pernaapasan,jumlah siswa lebih dari satu. Hal ini di anggap sebagai keadaan mula-mula.
2. Siswa disuruh lari-lari di tempat selama 10 menit. Kemudian lakukan pengukuran seperti butir satu . hal ini di anggap keadaan setelah melakukan kegiatan.
3. Masing-masing pengukuuran dilakukan tiga kali (tiap siswa) dan hasil pengamatan di rata rata.
4. Semua pengamatan dimasukan kedalam tabel.

VI. Data Hasil Percobaan.
Aktivitas Ringan

Aktivitas Berat
Obyek
Percobaan

Sebelum Beraktivitas
Sesudah Beraktivitas

Suhu
Respirasi
Nadi
Keringat
Suhu
Respirasi
Nadi
Keringat
Herman
36,9ºC
20/menit
86/menit
Tidak ada
37ºC
35/menit
88/menit
Sedikit
Citra
36,6ºC
23/menit
68/menit
Tidak ada
36,7ºC
48/menit
76/menit
S



VII. Pembahasan
Suhu Tubuh
Dari studi pustaka yang diperoleh, adanya suatu aktivitas yang dilakukan manusia, akan menaikkan suhu tubuh. Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan suhu tubuh pada obyek percobaan. Pada suhu tubuh obyek percobaan antara sebelum dan sesudah beraktivitas yang ringan tidak sangatlah berbeda. Pada aktivitas yang ringan, suhu tubuh Hida antara sebelum dan sesudah beraktivitas ringan hanya berbeda 0,1 satu saja, bahkan pada Sella suhu tubuhnya tetap atau tidak berubah yaitu 36,9. Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,8 – 37,4. Ini menandakan bahwa aktivitas yang ringan tidak terlalu banyak menaikkan suhu tubuh manusia. Secara teori, seharusnya pada objek percobaan yang melakukan aktivitas berat terjadi kenaikan suhu tubuh yang lebih tinggi daripada pada aktivitas ringan. Namun dapat dilihat dari data hasil percobaan  bahwa kenaikan suhu tubuh pada aktivitas berat hanyalah 0,1 saja, sama seperti pada aktivitas ringan. Yang berbeda hanyalah, pada aktivitas ringan,objek percobaan yang mengalami kenaikan suhu tubuh hanya 1 orang sedangkan pada aktivitas yang  berat, obek perobaan yang mengalami kenaikan suhu adalah kedua-duanya.
Kenaikan suhu tubuh ini dikarenakan karena proses thermoregulasi yang dilakukan oleh tubuh. Enzim manusia bekerja efektif pada suhu 37 ºC. Pusat pengaturan suhu ada di otak bagian hipotalamus. Terdapat beberapa efektor yang terlibat. Temperatur diatur dengan beberapa mekanisme. Fluktuasi temperatur dideteksi oleh reseptor yang disebut thermoreseptor, contohnya adalah kulit. Jika kita terlalu panas atau dingin baik karena pengaruh dari dalam tubuh kita, maka thermoreseptor akan memgirimkan impuls saraf ke hipotalamus. Selanjutnya Hypothalamus akan mengirimkan pesan respon ke efektor seperti kulit untuk meningkatkan atau mengurangi hilangnya panas dari permukaan dengan berbagai cara.
Frekuensi Respirasi
Dari data yang diperoleh dari percobaan, dapat dilihat bahwa objek percobaan mengalami kenaikan frekuensi respirasi setelah melakukan aktivitas. Baik itu aktivitas ringan ataupun berat sama-sama mengalami kenaikan, hanya saja setelah melakukan aktivitas yang berat, kanaikan frekuensi respirasi akan lebih banyak daripada setelah melakukan aktivitas ringan. Sesuai literatur, pada saat istirahat, kira-kira 200ml Oksigen jumlah yang ada pada 1 Liter darah yang dikonsumsi setiap menit. Selama aktivitas berat,penggunaan oksigen dapat meningkat hingga 30 kali lipat. Oleh karena itu harus ada mekanisme untuk menyesuaikan usaha respirasi terhadap tuntutan metabolik. Irama dasar respirasi dikendalikan oleh sistem saraf dalam medula dan pons. Untuk menjawab tuntutan tubuh irama ini dapat diubah. Ukuran rongga dada dipengaruhi oleh kegiatan otot pernafasan. Otot-otot ini berkontraksi dan relaksasi sebagai respon impuls saraf yang ditransmisi kepadanya dari pusat otak. Selain itu mekanisme yang paling umum untuk mengontrol hal ini ialah inhibisi umpan balik: Produk-akhir jalur anabolik menginhibisi (menghambat) enzim yang menngkatalisis langkah awal jalur. Hal ini akan mecegah pengalihan intermediet metabolik utama yang sedang digunakan untuk aktivitas yang lebih penting ke sesuatu yang kurang perlu. Sel juga mengontrol katabolismenya. Jika sel tersebut sedang bekerja keras dan konsentrasi ATP-nya mulai menurun, respirasi akan semakin cepat. Ketika terdapat banyak ATP untuk memenuhi permintaan, respirasi melambat, mencadangkdan molekul organik yang bernilai itu untuk fungsi lain. Dari studi pustaka, diketahuiu pula bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan frekuensi respirasi adalah kenaikan suhu tubuh karena kerja otot yang giat, sehingga kecepatan respirasi bertambah.
Frekuensi Nadi
Dari data percobaan yang diperoleh, dpat dilihat bahwa setelah melakukan aktivitas, baik aktivitas ringan maupun berat akan frekuensi nadi meningkat. Sama seperti pada frekuensi respirasi, jumlah kenaikan frekuensi denyut nadi pada aktivitas berat lebih banyak daripada pada aktivitas ringan. Ini menandakan bahwa semakin berat aktivitas yang dilakukan, maka semakin tinggi frekuensi denyut nadi. Ini sesuai dengan salah satu akibat dari teori umpan balik positif bahwa pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa lebih banyak panas keluar tubuh jika suhu tubuh meningkat, sehingga ini mengakibatkan tekanan darah menurun. Jika tekanan darah menurun, reseptor di arteri karotis akan mendeteksinya dan mengirimkan sinyal ke otak. Otak kemudian akan mengirimkan pesan ke jantung untuk mempercepat denyutnya sehingga aliran darah yang dipompa lebih besar dan mengakibatkan pingkatan tekanan darah.    
            Keringat
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa pada objek percobaan yang melakukan aktivitas berat mengeluarkan sedikit keringat. Ini sebagai tanda  bahwa tubuh melakukan regulasi akibat dari tubuh mengalami kenaikan suhu. Jika kita terlalu panas karena pengaruh dari dalam tubuh kita, maka thermoreseptor akan mengirimkan impuls saraf ke hipotalamus. Selanjutnya Hypothalamus akan mengirimkan pesan respon ke efektor seperti kulit untuk meningkatkan hilangnya panas dari permukaan dengan :
-  Peningkatan suhu tubuh direspon dengan berdirinya bulu rambut (piloereksi) karena kontraksi otot-otot kulit
-   Kelenjar-kelenjar di bawah kulit akan mensekresi keringat ke permukaan kulit untuk meningkatkan hilangnya panas dengan evaporasi jika suhu tubuh meningkat. Sekresi keringat akan berhenti jika suhu tubuh sudah kembali normal.
-    Pembuluh darah yang mengaliri kulit akan melebar untuk membawa lebih banyak panas keluar tubuh (vasodilatasi) jika suhu tubuh meningkat, dan pembuluh darah akan mengkerut (vasokonstriksi) untuk meminimalkan hilangnya panas lewat kulit jika suhu tubuh sudah normal kembali.

VIII. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam rangka homeostasis untuk kelangsungan hidup sel-sel dari keadaan tubuh yang kurang mendukung,tubuh akan melakukan regulasi. Contoh dari regulasi adalah meningkatnya suhu tubuh, keluarnya keringat, meningkatnya  frekuensi respirasi dan denyut nadi dikarenakan melakukan aktivitas. Aktivitas yang berat akan lebih tinggi menaikkan suhu tubuh, jumlah keringat, frekuensi respirasi dan denyut nadinya daripada melakukan aktivitas yang ringan.
Mekanisme regulasi dalam rangka homeostasis dalam tubuh manusia ada dua macam, yaitu Umpan Balik Negatif, yaitu suatu proses yang terjadi ketika sistem tubuh kita butuh diambatkan atau bahkan memberhentikan secara komplit suatu proses yang sedang terjadi dan Umpan Balik Positif, yaitu suatu respon untuk menimbulkan atau menguatkan suatu proses fisiologis dan atau aksi dari suatu sistem, respon ini biasanya merupakan suatu proses siklik yang dapat terus berlanjut memperkuat suatu aksi atau suatu proses sampai suatu respon umpan balik negatif mengambil alih. Semua system tubuh organisme saling bekerjasama untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh. Homeostasis dibutuhkan sel dan jaringan tubuh untuk dapat bekerja dengan baik menghadapi stressor perubahan lingkungan eksternal. Adapun beberapa mekanisme homeostasis yang penting antara lain thermoregulasi, osmoregulasi, regulasi air dan elektrolit, serta glukoregulasi.

IX.Daftar Pustaka
 Pertiwi, Kartika Ratna.2008. Hand Out Biologi Umum Regulasi Jurusan Pendidikan  Biologi Semester 1.Yogyakarta:Jurusan Pendidikan Biologi UNY
Soewolo, dkk.2003.FISIOLOGI MANUSIA .Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta. Press.
Campbell,dkk.2002.BIOLOGI.Jakarta:Penerbit Erlangga.

X.Jawaban Pertanyaan
1.Apa yang di maksud dengan Frekuensi pernapasan dan Frekuensi denyut jantung?
Jawab :
Frekuensi pernapasan adalah banyaknya pernapasan pada setiap satuan waktu.
Frekuensi Denyut Jantung adalah bayaknya denyut jantung pada setiap satuan waktu.
2.Jelaskan apa yang di maksud dengan regulasi dan Homeostatis.
Regulasi adalah meningkatnya suhu tubuh keluarnya keringat, meningkatnya  frekuensi respirasi dan denyut nadi dikarenakan melakukan aktivitas.
Homeostatis adalah Aktifitas tubuh dalam rangka pengaturan dan keseimbangan dalam tubuh
3.Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Frekuensi Pernapasan dan Frekuensi denyut Jantung?
Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi Pernapasan dan denyut Jantung
Aktifitas dan Olah raga

4. Bandingkan hasil pengamatan suhu badan, frekuensi pernapasan, dan frekuensi denyut Jantung sebelum dan sesudah melakukan kegiatan ! Mengapa demikian?\
Ada perbedaan antara Sebelum dan sesudah aktifitas:
Dalam Keadaan Normal tanpa aktifitas suhu badan,frekuensi pernapasan dan frekuensi denyut jantung dalam keadaan normal
Dari analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam rangka homeostasis untuk kelangsungan hidup sel-sel dari keadaan tubuh yang kurang mendukung,tubuh akan melakukan regulasi. Contoh dari regulasi adalah meningkatnya suhu tubuh, keluarnya keringat, meningkatnya  frekuensi respirasi dan denyut nadi dikarenakan melakukan aktivitas. Aktivitas yang berat akan lebih tinggi menaikkan suhu tubuh, jumlah keringat, frekuensi respirasi dan denyut nadinya daripada melakukan aktivitas yang ringan.