Selasa, 27 April 2010

Karya Ilmiah ku

Facebook untuk Desa

Latar Belakang
Kalau kita baca tentang sejarah facebook, Facebook dibuat oleh salah seorang mahasiswa Harvard. Tujuan pertama dibuat facebook saat itu adalah sebagai media tukar informasi dan perkenalan mahasiswa Harvard itu sendiri.
Saat ini facebook sudah menjadi website pertemanan umum, artinya setiap orang di seluruh dunia bisa menjadi member facebook asalkan sudah memenuhi persayaratan. Saat ini facebook sudah menempati daftar web paling banyak di kunjungi di seluruh dunia, pengunjung facebook melebihi blogger, maupun wordpress. Menurut ranking alexa yang memberikan traffic rank berdasarkan jumlah pengunjung dan unique ip facebook menduduki ranking 5. Sementara saat tulisan ini dibuat Google menempati ranking 1 sementara Yahoo! Ranking 2.
Facebook mudah di gunakan, baik tua, muda, wanita maupun pria,sudah mengenal bahkan menggunakan Facebook sebagai media komunikasi mereka, Bahkan sekarang dapat di gunakan lewat Hp,yang hampir setiap orang sudah memiliki Hp, karena tahun 2010 ini diperkirakan pengguna Facebook akan meningkat tajam.

Permasalahan yang muncul
Bayak yang mengira, kehadiran Facebook banyak mengadung sisi negatifnya,daripada sisi positifnya, padahal jika kita gunakan untuk kemajuan suatu organisasi,yang menyangkut hajat orang banyak sangat bermanfaat.
Dengan kemajuan oranisasi segala persoalan tentang ekonomi,sosial politik,akan dapat di minimalisir. Persepsi masyarakat luas tentang Facebook,memunculkan ide saya, untuk menggunakan fasilitas Facebook untuk kemajuan sebuah Desa sebagai wahana komunikasi yang cepat, mudah,dan murah. Bayangkan saja untuk konsultasi tentang permasalahan dan mencari informasi tentang perkembangan desa dia harus mngunjungi tokoh masyarakat,atau datang ke tempat lurah, padahal untuk pergi ke lurah atau tokoh masyarakat tersebut harus ada perjanjin atau biaya transportasi.

Solusi
Utuk mengatasi hal diatas dengan adanya media facebook, suatu permasalahan yang menyangkut permasalahan desa dapat di minimalisir secepatnya, yaitu dengan aplikasi-aplikasi penyedia layanan masyarakat yang dapat di akses melalui facebook,di harapkan Penerapan Facebook untuk memperlancar organisasi yang akan berdampak terhadap perkembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mudah dan murah.
Contoh dari Facebook ini adalah: seorang warga ingin mengetahui keadaan desanya sekarang. lalu warga tersebut membuka alamat Facebook Desa tersebut. Facebook ini akan memberikan beberapa informasi mengenai berbagai persoalan yang menyangkut keadaan Desa tersebut.sehingga ia tidak perlu pergi kerumah pak lurah atau tokoh masyarakat dan akan menghemat biaya dan waktu.



Rencana Implementasi & Teknologi Pendukung
 
1.Mulailah dari pak lurah, pak lurah sekarang mulailah mempunyai alamat facebook.
2.Sosialisasikan kepada masyarakat terutama pada generasi muda tantang arti dan penggunaan Facebook
2.Buat sebuah alamat Facebok suatu Desa disertai pemanfaatan Aplikasi Facebook seperti;
a.Aplikasi Acara di gunakan untuk,membuat suatu acara Desa.baik acara kegiatan kepemudaan maupun acara yang sifat nya pribadi contoh arisan, kerjs bakti, rapat dll,yang menyangkut kepentingan Desa.
b.Aplikasi Hadiah dapat digunakan untuk membuat acara penghargaan, suatu acara keluarga yang sedang mengadakan hajatan atau ulang tahun dan sebagaintya.
c.Aplikasi Grup dapat di gunakan untuk membuat sejenis organisasi Desa seperti contoh,,organisasi olah raga, AREMA, organisasi pemuda IPPK(Ikatan Pemuda Pemudi Desa Kajoran), Ikatan Organisasi Islam IREMA(Ikatan Remaja Masjid) dll.
d.Aplikasi Tautan dapat di gunakan untuk membuat suatu ide yng menyangkut aspek ekonomi,lowongan kerja,atau tautan lain yang sifatnya menyangkut kemajuan suatu Desa.
e.Aplikasi Catatan dapat digunakan untuk membuat motifasi,Visi Misi suatu Desa dll yang di gunakan untuk kepentingan suatu Desa.
F.Aplikasi Koleksi Foto dapat di gunakan untuk Foto kegiatan,peta Desa, foto acara terbaru dll
g.Aplikasi Vidio,,di gunakan untuk suatu acara yng sifatnya perlu di contoh masyarakat, contohnya vidio cara membuat tempe, vidio Perayaan 17 Agustus,yang sifatnya dapat di contoh masyarakat.
h.Aplikasi Lain dapat pula membuat suatu Blog untuk dapat di mamanfaatkan suatu desa,contoh Petani, Pedagang, hasil tanaman,Harga tanaman dll,Blog ini di buat khsusus yang menyangkut permasalahan di Desa.
3.Alamat Facebook tersebut di buat oleh Desa yang sifat nya umum,jadi terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi teman,tinggal di Add, dan menerima kritikan yang sifatnya membangun.

Benefit
1.Facebook sebagai media komunikasi, yaitu penghubung antara warga dengan lurah,dan terbuka juga untuk umum, hal ini sangat membantu kelancaran komunikasi yang lebih cepat dan murah,
2.Cara menggunakan sebuah Facebook ini lebih menyangkut untuk kemajuan organisasi tapi akan berdampak pada kemajuan suatu desa,,dan menjadi proyek percontohan menjadi desa maju, akibat adanya kemajuan teknologi media Facebook.
3.Media Facebook ini bersifat umum dapat juga sebagai media mengkrikit atau pemberian saran yang sifat nya untuk saling koreksi antara masyarakat dengan Lurah, atau terbuka untuk menerima kritikan dari luar daerah.
4.Dengan majunya suatu organisasi dalam sebuah desa, maka akan berdampak pada kemudahan untuk mengkoordinir masyarakat dan akan mudah mengakses informasi yang sifat nya penting dan mendesak, facebook ini dapat di buka lewat komputer maupun Hp.

Gerak Parabola

Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB, GLBB dan GJB, kita telah membahas gerak benda dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan, kecepatan dan percepatan. Kali ini kita mempelajari gerak dua dimensi di dekat permukaan bumi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pernakah anda menonton pertandingan sepak bola ? mudah-mudahan pernah walaupun hanya melalui Televisi. Gerakan bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola kadang berbentuk melengkung. Mengapa bola bergerak dengan cara demikian ?

Selain gerakan bola sepak, banyak sekali contoh gerakan peluru/parabola yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly, gerakan bola basket, bola tenis, bom yang dijatuhkan, peluru yang dtembakkan, gerakan lompat jauh yang dilakukan atlet dan sebagainya. Anda dapat menambahkan sendiri. Apabila diamati secara saksama, benda-benda yang melakukan gerak peluru selalu memiliki lintasan berupa lengkungan dan seolah-olah dipanggil kembali ke permukaan tanah (bumi) setelah mencapai titik tertinggi. Mengapa demikian ?

Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya, selengkapnya kita pelajari pada pokok bahasan Dinamika (Dinamika adalah ilmu fisika yang menjelaskan gaya sebagai penyebab gerakan benda dan membahas mengapa benda bergerak demikian). Pada kesempatan ini, kita belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut dilemparkan, ditendang dan sebagainya. Kita hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi. Kedua, seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2. Ketiga, hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang, dilempar, ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan alias hambatan udara. Karena kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak peluru, gesekan udara diabaikan.

Pengertian Gerak Peluru

Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.

Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi.

Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata peluru yang dimaksudkan di sini hanya istilah, bukan peluru pistol, senapan atau senjata lainnya. Dinamakan gerak peluru karena mungkin jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan.

Jenis-jenis Gerak Parabola

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola.

Pertama, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian. Beberapa di antaranya adalah gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola, gerakan bola basket yang dilemparkan ke ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan bumi.

Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.

Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

Menganalisis Gerak Parabola

Bagaimana kita menganalisis gerak peluru ? Eyang Galileo telah menunjukan jalan yang baik dan benar. Beliau menjelaskan bahwa gerak tersebut dapat dipahami dengan menganalisa komponen-komponen horisontal dan vertikal secara terpisah. Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana melibatkan sumbu horisontal dan vertikal. Jadi gerak parabola merupakan superposisi atau gabungan dari gerak horisontal dan vertikal. Kita sebut bidang gerak peluru sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x horisontal dan sumbu y vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak mempengaruhi gerak benda pada arah horisontal.

Percepatan pada komponen x adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada arah horisontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah vertikal bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif /-g (percepatan gravitasi pada gerak vertikal bernilai negatif, karena arah gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat bumi).

Gerak horisontal (sumbu x) kita analisis dengan Gerak Lurus Beraturan, sedangkan Gerak Vertikal (sumbu y) dianalisis dengan Gerak Jatuh Bebas.

Untuk memudahkan kita dalam menganalisis gerak peluru, mari kita tulis kembali persamaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Jatuh Bebas (GJB).

Sebelum menganalisis gerak parabola secara terpisah, terlebih dahulu kita amati komponen Gerak Peluru secara keseluruhan.

Pertama, gerakan benda setelah diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis horisontal.

Kecepatan awal (vo) gerak benda diwakili oleh v0x dan v0y. v0x merupakan kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan v0y merupakan kecepatan awal pada sumbu y. vy merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan komponen kecepatan pada sumbu x. Pada titik tertinggi lintasan gerak benda, kecepatan pada arah vertikal (vy) sama dengan nol.

Kedua, gerakan benda setelah diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal.

Kecepatan awal (vo) gerak benda diwakili oleh v0x dan v0y. v0x merupakan kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan Kecepatan awal pada sumbu vertikal (voy) = 0. vy merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan komponen kecepatan pada sumbu x.

Menganalisis Komponen Gerak Parabola secara terpisah

Sekarang, mari kita turunkan persamaan untuk Gerak Peluru. Kita nyatakan seluruh hubungan vektor untuk posisi, kecepatan dan percepatan dengan persamaan terpisah untuk komponen horisontal dan vertikalnya. Gerak peluru merupakan superposisi atau penggabungan dari dua gerak terpisah tersebut

Komponen kecepatan awal

Terlebih dahulu kita nyatakan kecepatan awal untuk komponen gerak horisontal v0x dan kecepatan awal untuk komponen gerak vertikal, v0y.

Catatan : gerak peluru selalu mempunyai kecepatan awal. Jika tidak ada kecepatan awal maka gerak benda tersebut bukan termasuk gerak peluru. Walaupun demikian, tidak berarti setiap gerakan yang mempunyai kecepatan awal termasuk gerak peluru

Karena terdapat sudut yang dibentuk, maka kita harus memasukan sudut dalam perhitungan kecepatan awal. Mari kita turunkan persamaan kecepatan awal untuk gerak horisontal (v0x) dan vertikal (v0y) dengan bantuan rumus Sinus, Cosinus dan Tangen. Dipahami dulu persamaan sinus, cosinus dan tangen di bawah ini.

Berdasarkan bantuan rumus sinus, cosinus dan tangen di atas, maka kecepatan awal pada bidang horisontal dan vertikal dapat kita rumuskan sebagai berikut :

Keterangan : v0 adalah kecepatan awal, v0x adalah kecepatan awal pada sumbu x, v0y adalah kecepatan awal pada sumbu y, teta adalah sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positip.

Kecepatan dan perpindahan benda pada arah horisontal

Kita tinjau gerak pada arah horisontal atau sumbu x. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, gerak pada sumbu x kita analisis dengan Gerak Lurus Beraturan (GLB). Karena percepatan gravitasi pada arah horisontal = 0, maka komponen percepatan ax = 0. Huruf x kita tulis di belakang a (dan besaran lainnya) untuk menunjukkan bahwa percepatan (atau kecepatan dan jarak) tersebut termasuk komponen gerak horisontal atau sumbu x. Pada gerak peluru terdapat kecepatan awal, sehingga kita gantikan v dengan v0.

Dengan demikian, kita akan mendapatkan persamaan Gerak Peluru untuk sumbu x :

Keterangan : vx adalah kecepatan gerak benda pada sumbu x, v0x adalah kecepatan awal pada sumbu x, x adalah posisi benda, t adalah waktu tempuh, x0 adalah posisi awal. Jika pada contoh suatu gerak peluru tidak diketahui posisi awal, maka silahkan melenyapkan x0.

Perpindahan horisontal dan vertikal

Kita tinjau gerak pada arah vertikal atau sumbu y. Untuk gerak pada sumbu y alias vertikal, kita gantikan x dengan y (atau h = tinggi), v dengan vy, v0 dengan voy dan a dengan -g (gravitasi). Dengan demikian, kita dapatkan persamaan Gerak Peluru untuk sumbu y :

Keterangan : vy adalah kecepatan gerak benda pada sumbu y alias vertikal, v0y adalah kecepatan awal pada sumbu y, g adalah gravitasi, t adalah waktu tempuh, y adalah posisi benda (bisa juga ditulis h), y0 adalah posisi awal.

Berdasarkan persamaan kecepatan awal untuk komponen gerak horisontal v0x dan kecepatan awal untuk komponen gerak vertikal, v0y yang telah kita turunkan di atas, maka kita dapat menulis persamaan Gerak Peluru secara lengkap sebagai berikut :







Setelah menganalisis gerak peluru secara terpisah, baik pada komponen horisontal alias sumbu x dan komponen vertikal alias sumbu y, sekarang kita menggabungkan kedua komponen tersebut menjadi satu kesatuan. Hal ini membantu kita dalam menganalisis Gerak Peluru secara keseluruhan, baik ditinjau dari posisi, kecepatan dan waktu tempuh benda. Pada pokok bahasan Vektor dan Skalar telah dijelaskan teknik dasar metode analitis. Sebaiknya anda mempelajarinya terlebih dahulu apabila belum memahami dengan baik.

Persamaan untuk menghitung posisi dan kecepatan resultan dapat dirumuskan sebagai berikut.









Pertama, vx tidak pernah berubah sepanjang lintasan, karena setelah diberi kecepatan awal, gerakan benda sepenuhnya bergantung pada gravitasi. Nah, gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, tidak horisontal. Dengan demikian vx bernilai tetap.

Kedua, pada titik tertinggi lintasan, kecepatan gerak benda pada bidang vertikal alias vy = 0. pada titik tertinggi, benda tersebut hendak kembali ke permukaan tanah, sehingga yang bekerja hanya kecepatan horisontal alias vx, sedangkan vy bernilai nol. Walaupun kecepatan vertikal (vy) = 0, percepatan gravitasi tetap bekerja alias tidak nol, karena benda tersebut masih bergerak ke permukaan tanah akibat tarikan gravitasi. jika gravitasi nol maka benda tersebut akan tetap melayang di udara, tetapi kenyataannya tidak teradi seperti itu.

Ketiga, kecepatan pada saat sebelum menyentuh lantai biasanya tidak nol.

Pembuktian Matematis Gerak Peluru = Parabola

Sekarang Gurumuda ingin menunjukkan bahwa jalur yang ditempuh gerak peluru merupakan sebuah parabola, jika kita mengabaikan hambatan udara dan menganggap bahwa gravitasi alias g bernilai tetap. Untuk menunjukkan hal ini secara matematis, kita harus mendapatkan y sebagai fungsi x dengan menghilangkan/mengeliminasi t (waktu) di antara dua persamaan untuk gerak horisontal dan vertikal, dan kita tetapkan x0 = y0 = 0.




Kita subtitusikan nilai t pada persamaan 1 ke persamaan 2





Dari persamaan ini, tampak bahwa y merupakan fungsi dari x dan mempunyai bentuk umum

y = ax – bx2

Di mana a dan b adalah konstanta untuk gerak peluru tertentu. Persamaan ini merupakan fungsi parabola dalam matematika.

Petunjuk Penyelesaian Masalah-Soal Untuk Gerak Peluru

Pertama, baca dengan teliti dan gambar sebuah diagram untuk setiap soal yang diberikan. tapi jika otakmu mirip Eyang Einstein, gambarkan saja diagram tersebut dalam otak.

Kedua, buat daftar besaran yang diketahui dan tidak diketahui.

Ketiga, analisis gerak horisontal (sumbu x) dan vertikal (sumbu y) secara terpisah. Jika diketahui kecepatan awal, anda dapat menguraikannya menjadi komponen-konpenen x dan y.

Keempat, berpikirlah sejenak sebelum menggunakan persamaan-persamaan. Gunakan persamaan yang sesuai, bila perlu gabungkan beberapa persamaan jika dibutuhkan.

Contoh Soal 1 :

David Bechkam menendang bola dengan sudut 30o terhadap sumbu x positif dengan kecepatan 20 m/s. Anggap saja bola meninggalkan kaki Beckham pada ketinggian permukaan lapangan. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2, hitunglah :

a) Tinggi maksimum

b) waktu tempuh sebelum bola menyentuh tanah

c) jarak terjauh yang ditempuh bola sebelum bola tersebut mencium tanah

d) kecepatan bola pada tinggi maksimum

e) percepatan bola pada ketinggian maksimum

Panduan Jawaban :

Soal ini terkesan sulit karena banyak yang ditanyakan. Sebenarnya gampang, jika kita melihat dan mengerjakannya satu persatu-satu.

Karena diketahui kecepatan awal, maka kita dapat menghitung kecepatan awal untuk komponen horisontal dan vertikal.



a) Tinggi maksimum (y)

Jika ditanyakan ketinggian maksimum, maka yang dimaksudkan adalah posisi benda pada sumbu vertikal (y) ketika benda berada pada ketinggian maksimum alias ketinggian puncak. Karena kita menganggap bola bergerak dari permukaan tanah, maka yo = 0. Kita tulis persamaan posisi benda pada gerak vertikal


Bagaimana kita tahu kapan bola berada pada ketinggian maksimum ? untuk membantu kita, ingat bahwa pada ketinggian maksimum hanya bekerja kecepatan horisontal (vx) , sedangkan kecepatan vertikal (vy) = 0. Karena vy = 0 dan percepatan gravitasi diketahui, maka kita gunakan salah satu gerak vertikal di bawah ini, untuk mengetahui kapan bola berada pada tinggian maksimum.

Berdasarkan perhitungan di atas, bola mencapai ketinggian maksimum setelah bergerak 1 sekon. Kita masukan nilai t ini pada persamaan y

Ketinggian maksimum yang dicapai bola adalah 5 meter. Gampang khan ?

b) Waktu tempuh bola sebelum menyentuh permukaan tanah

Ketika menghitung ketinggian maksimum, kita telah mengetahui waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian maksimum. Sekarang, yang ditanyakan adalah waktu tempuh bola sebelum menyentuh permukaan tanah. Yang dimaksudkan di sini adalah waktu tempuh total ketika benda melakukan gerak peluru.

Untuk menyelesaikan soal ini, hal pertama yang perlu kita ingat adalah ketika menyentuh permukaan tanah, ketinggian bola dari permukaan tanah (y) = 0. sekali lagi ingat juga bahwa kita menanggap bola bergerak dari permukaan tanah, sehingga posisi awal bola alias y0 = 0.

Sekarang kita tuliskan persamaan yang sesuai, yaitu

Waktu tempuh total adalah 2 sekon.

Sebenarnya kita juga bisa menggunakan cara cepat. Pada bagian a), kita sudah menghitung waku ketika benda mencapai ketinggian maksimum. Nah, karena lintasan gerak peluru berbentuk parabola, maka kita bisa mengatakan waktu tempuh benda untuk mencapai ketinggian maksimum merupakan setengah waktu tempuh total. Dengan kata lain, ketika benda berada pada ketinggian maksimum, maka benda tersebut telah melakukan setengah dari keseluruhan gerakan. Cermati gambar di bawah ini sehingga anda tidak kebingungan. Dengan demikian, kita bisa langsung mengalikan waktu tempuh bola ketika mencapai ketinggian maksimum dengan 2, untuk memperoleh waktu tempuh total.

c) Jarak terjauh yang ditempuh bola sebelum bola tersebut mencium tanah

Jika ditanya jarak tempuh total, maka yang dimaksudkan di sini adalah posisi akhir benda pada arah horisontal (atau s pada gambar di atas). Soal ini gampang, tinggal dimasukkan saja nilainya pada persamaan posisi benda untuk gerak horisontal atau sumbu x. karena kita menghitung jarak terjauh, maka waktu (t) yang digunakan adalah waktu tempuh total.

d) kecepatan bola pada tinggi maksimum

Pada titik tertinggi, tidak ada komponen vertikal dari kecepatan. Hanya ada komponen horisontal (yang bernilai tetap selama bola melayang di udara). Dengan demikian, kecepatan bola pada pada tinggi maksimum adalah :

e) percepatan bola pada ketinggian maksimum

Pada gerak peluru, percepatan yang bekerja adalah percepatan gravitasi yang bernilai tetap, baik ketika bola baru saja ditendang, bola berada di titik tertinggi dan ketika bola hendak menyentuh permukaan tanah. Percepatan gravitasi (g) berapa ? jawab sendiri ya…

Contoh soal 2 :

Seorang pengendara sepeda motor yang sedang mabuk mengendarai sepeda motor melewati tepi sebuah jurang yang landai. Tepat pada tepi jurang kecepatan motornya adalah 10 m/s. Tentukan posisi sepeda motor tersebut, jarak dari tepi jurang dan kecepatannya setelah 1 detik.

Panduan Jawaban :

Kita memilih titik asal koordinat pada tepi jurang, di mana xo = yo = 0. Kecepatan awal murni horisontal (tidak ada sudut), sehingga komponen-komponen kecepatan awal adalah :

Di mana letak sepeda motor setelah 1 detik ? setelah 1 detik, posisi sepeda motor dan pengendaranya pada koordinat x dan y adalah sbb (xo dan yo bernilai nol) :

x = xo + vox t = (10 m/s)(1 s) = 10 m

y = yo + (vo sin teta) t – ½ gt2

y = – ½ gt2

y = – ½ (10 m/s2)(1 s)2

y = – 5 m

Nilai negatif menunjukkan bahwa motor tersebut berada di bawah titik awalnya.

Berapa jarak motor dari titik awalnya ?

Berapa kecepatan motor pada saat t = 1 s ?

vx = vox = 10 m/s

vy = -gt = -(10 m/s2)(1 s) = -10 m/s

Setelah bergerak 1 sekon, sepeda motor bergerak dengan kecepatan 14,14 m/s dan berada pada 45o terhadap sumbu x positif.
Diposkan oleh rizkika mutiara ananda di 20:34
0 komentar:

Problem- problem Sekolah Dasar Ditinjau dari Perkembangan Anak (Siswa)

Problem pendidikan sekolah dasar yang berkaiatan dengan perkembangan anak, baik dari aspek moral, aspek kognitif ataupun aspek social, yang dilihat dari sudut pandang siswa sebagai peserta didik dan guru sebagi pendidik adalah sebagai berikut :
A.Prolem pendidikan dilihat dari sisi peserta didiknya, diantaranya adalah :
1.Sebagian besar siswa enggan atau malas belajar
Hal ini dikarenakan anak menuntut perhatian dalam belajar namun pada prakteknya anank tidak mendapatkan perhatian. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan personal sosial anak yang dikemukakan oleh Erikson yakni pada tahap Industry vs Inferiority ( umur 6 sampai 11 tahun ). Dimana anak sudah bisa mengerjakan tugas- tugas sekolah, namun masih memilik kecenderungan untuk kurang hati- hati dan menuntut perhatian. Oleh karena itu apabila anak tidak mendapat perhatian maka anak akan menjadi enggan atau malas belajar.
2.Ada siswa yang senang melanggar peraturan .
Perilaku ini disebabkan oleh kejenuhan siswa meneriama aturan- aturan yang harus dipatuhinya . Sementara siswa rtersebut ingin bebas dalam menentukan sikap sesuai dengan keyakinanya sendiri. Perilaku anak ini sesuai denga teori perkembangan moral peserta didik yang dikemukakan oleh Lwrence Kohlberg, yakni ketika anak mencapai level 3 post convetional pada stage 4 ke 5, yang disebut sebagai tingkat transisi. Dimana seseorang belum sampai pada tingkat post conventional yang sebenarnya. Pada tingkat ini criteria benar atau salah bersifat personal dan subjektif ( tergantung pelakunya dalam hal ini adalah siswa) serta tidak memiliki prinsip yang jelas dalam mengambil suatu keputusan moral.
3.Ada siswa yang suka melakukan bulying kepada siswa lain.
Siswa melakukan hal itu karena siswa merasa hebat. Hal ini biasa dilakukan oleh siswa kelas tinggi kepada siswa kelas rendah. Namun ada pula yang melakukan bulying terhadap teman sekelas. Adapun bentuk perlakuan bulyingnya adalah memalak (meminta uang dengan paksa), menyuruh- nyuruh siswa lain, mengerjai siswa lain, dsb. Hal yang melatar belakangi siswa melakukan hal itu adalah karena siswa tersebut ingin mendapat pengakuan, ingin mendapat peranan atau ingin dianggap penting / diperhatikan. Ini sesuai dengan teori Erikson mengenai personal sosial anak Ego identity vs Role on fusion (12 sampai 18 tahun). Diman aanak yang beranjak remaj ingin tampil memegang peran social di masyarakat. Namun belum bisa mengatur dan memisahkan tugas dalam peran yang berbeda. Sehingga sebagai ssolusinya siswa melakukan bulying kepada siswa lain agar memperoleh peran di sekolah.
4.Ada siswa yang memilih untuk putus sekolah kemudian membantu orangtua mencari nafkah.
Siswa melakukan pilihan untuk putus sekolah kemudian membantu orangtua karena siswa tersebut melihat realita yang ada disekitar. Dimana keluarga siswa tersebut adalah keluarga yang kurang mampu. Keluarga yang kurang mampu untuk hidup sehari – hari saja susah apalagi harus ditambahi dengan beban biaya sekolah. Sehingga siswa lebih memilih uintuk putus sekolah saja kemudian membantu orang tua mencaru nafkah. Pemikiran siswa tersebut sesuai dengan teori perkembangan kognitif anak yang dikemukakan oleh Jean Peaget yakni pada tahap Formal Operasional (usia 11 samapai 15 tahun). Dimana anak sudah dapat menyelesaiakan masalah abstrak secara logis, dengan melihat realita yang ada dilingkunganya. Tidak mengherankan jika kemudian anak menjadi peduli terhadap isu sosial.
B.Problem pendidikan dilihat dari sisi guru atau pendidik, diantaranya adalah :
1.Perilaku guru yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada.
Anak pada usia SD memandang guru itu sebagai idola. Mereka menganggap guru itu sempurna, sehingga anak lebih percaya serta patuh kepada guru dari pada kepada orangtua. Selain itu anak pada usia SD adalah masa dimana anak itu meniru atau sering disebut dengan imitasi. Jadi dapat kita bayangkan apabila guru berperilaku tidak sesuai dengan nilai dan norma otomatis anak akan menirukan perilaku guru tersebut. Karena amnak merasa guru itu sebagai idola serta guru itu selalu benar. Misalnya saja ada guru yang apabila berperilaku kasar maka anank akan menirukanya,dsb
2.Guru dalam mengajar hanya satu arah.
Saat ini meskipun telah banyak metode pembelajaran namun masih ada guru yang metode pembelajaranya masih satau arah. Metode pembelajaran satu arah adalah metode pembelajaran dimana guru sebagai pusat. Maksudnya guru hanya memberikan ceramah saja, tidak memberikan siswa kesempatan kepada siswa untuk bersama- sama mendiskusikan suatu masalah dala pelajaran.
3.Sikap guru yang pilih kasih terhadap siswanya.
Saat ini masih banyak guru yang bersikap pilih kasih. Guru membanggakan siswa yang dianggapnya pandai, kemudian menjelek- jelekan siswa yang dianggap bodoh. Hal ini tidak baik bagi perkembangan jiwa anak. Sebab anak yang terlanjur dicap bodoh secara tidak langsung alam bawah sadar anak akan memprosesnya sehingga anak tersebut menjadi tidak memiliki gairah untuk maju sebab anak sudah merasa bodoh. Hal ini sesuai dengan teori labelling dalam sosiologi. Namun terkadang denagan adnya guru yang pilih kasih dapat meningkatakan prestasi siswa lain yang ingin menggatikan posisi siswa yang menjadi pilih kasih guru. Akan tetapi terkadang siswa tersebut menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan posisi tersebut.
4.Sikap guru yang selalu merasa dirinya paling benar
Meskipun negara kita menganut paham demokrasi pancasila, namun dalam dunia pendidikan masih terdapat otoriter guru. Otoriter yang dimaksud adalah guru merasa dirinya paling benar. Hal ini terlihat dari sikap guru yang tidak mau mendengarkan kritik ataupun pembenaran dari siswa ketika guru salah dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. Selain itu guru yang merasa dirinya selalu benar juga tidak mau mendengarkan usulan atau pendapat dari siswa. Hal ini dapat mematikan perkembangan daya pikir siswa sebab dibatasi oleh guru.
C.Solusi dari problem- problem pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan anak.
1.Perlu adanya perhatian orangtua .
Orangtua perlu memberikan perhatian dalam masalah pendidikan. Perhatian ini baik ketika anak sedang belajar kemudian orangtua membimbing, ataupun dalam masalah ketika anak disekolah (mengenai pelajaran, gurunya, temanya,dsb). Hal ini penting karena dengan diperhatikan anak akan menjadi lebih semangat dalam belajar serta sekolah. Ini merupakan suatu dorongan ekstrinsik ( dorongan yang berasal dari luar diri anak).
2.Perlu adanya pengawasan guru terhadap perilaku siswa disekolah.
Guru di sekolah tidak hanya memberikan atau menyampaikan materi pelajaran, tetapi guru juga harus memperhatikan perilaku siswa di sekolah. Sebab dengan adanya pengawasan dari guru kemungkinan siswa untuk melakaukan tidakan yang tidak dsemestinya (misalnya bulying) dapay berkurang.

3.Pemberian pembelajaran nilai dan norma bagi para guru.
Guru hendaknya mendpatkan pembelajaran nilai dan norma. Jadi tidak hanya siswanya saja yang mendapat pembelajaran mengenai nilai dan norma. Hal ini perlu bagi guru, sebab sperti yang kita ketahui anak usia Sd menganggap guru sebagai idola. Apabila guru tidak dapat menjadi figur yang baik otomatis anak akan menirukanya. Sehingga pendidikan atau pembelajaran nilai dan norma bagi guru itu perlu.
4.Perlu adanya variasi model pengajaran guru di kelas.
Adanya variasi model pembelajaran guru dikelas diperlukan agar murid tidak bosan. Sehingga siswa menjadi bergairah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa menjadi lebih mudah mwenagkap pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu dengan adanya variasi model pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh anak.
5.Pemberian beasiswa kepada siswa yang kurang mampu.
Pemberian beasiswa kepada siswa yang kurang mampu diperlukan untuk mengurangi angka putus sekolah akibat masalah ekonomi. Apalagi bila anak tersebut pandai. Pemberian beasiswa hendaknya tidak hanya dibebankan kepada pemerintah. Akan tetapi masyarakat mengumpulkan uang kemudian uangf tersebut disumbangkan untuk membantu siswa yang kurang mampu.